Oke, emang beberapa tahun yang lalu saya pernah ngasdos, gagal, kacau balau, dengan segala konflik yang ada antara saya dan UI sampe2 saya sempat ilfil jadi dosen. Tapi sebagian memang kesalahan saya dulu. I was young and fool. Maybe I still am. But now it's getting better.
Tapi, Alhamdulillah sekarang saya ngajar di 2 universitas semester ini. Satu utk mata kuliah bahasa Inggris terintegrasi, satu lagi sosiolinguistik. Sejujurnya, saya lebih suka ngajar sosiolinguistik karena kegemaran saya emang linguistik, bukan pengajaran bahasa. Tapi untuk universitasnya, saya lebih suka universitas tempat saya ngajar bahasa Inggris (jangan tersinggung ya buat yang kuliah di universitas tempat saya ngajar sosling. ehheeheheheh).
Seperti biasa, sama seperti 2 tahun lalu, saya agak kecewa dengan ketidakteraturan jadwal, proses pengajaran, pembagian kelas, dsb (saya sdh sempat mengajar matrikulasi untuk mahasiswa baru di uni yang satu dan sudah menyaksikan rapat dosen di uni yang lain). Birokrasi pendidikan tinggi di Indonesia emang naudzubillah ya, saudara2. Ini rahasia umum. Saya jadi pengen balik ke Australi *digebukin pembaca*.
Tapi ya banyak hal-hal menarik. Saya senang mengajar Maba. Mereka masih lugu, masih manja, masih memperhatikan dan perhatian. Jadi saya serasa kembali ngajar adik2 SMA yang dulu pernah saya ajar. Lumayan cukup dekat dengan mahasiswa. Alhamdulillah.
Yang perlu saya perbaiki (terlepas dari sistem matrikulasinya yang salah. Mengajar TOEFL nggak bisa dikejar hanya dalam waktu seminggu), mungkin saya harus lebih sistematis penjelasannya dan harus menyelingkan penjelasan dengan ngobrol2 sejenak supaya kepala para mahasiswa tidak berat. Ini yang perlu diperbaiki. Akan jadi masukan yang bagus buat saya karena saya juga akan mengajar bahasa Inggris terintegrasi. Intinya, karena ngajar dasar2 bahasa Inggris itu membosankan, saya harus selingin dengan hal2 yang menyenangkan! :))
Kalau ngajar sosiolinguistik, Insya Allah udah kebayang mau gimana. Langsung kebayang cara Pak Cornel (dosen sosling di UI) dan Jennifer (dosen sosling di ANU) ngajar. Ya, kira2 kyk gt lah.
Masukan yang lain lagi..... gue harus mengurangi sikap anti sosial gue. Tersenyumlah sedikit, Rima! :))
Jadi begitulah pengalaman jd dosen (bukan ngasdos) pertama saya.. Semoga lancar2 saja untuk semester ini. Semoga ilmu saya dapat bermanfaat bagi orang lain dan dapat menjadi amal jariyah. Aamiin.
Minggu Pertama Jadi Dosen
03.03 |
Read User's Comments(0)
Sayonara
10.20 |
Saya jarang menolak cowok. Seringnya ditolak atau ditinggalin cowok. Jadi sebenarnya gue sedih banget harus nolak dia. Dia orang baik. Baik banget. Baru kenal tapi gue tahu dia baik banget. Laki-laki paling gentle yang mau menjalin hubungan serius dengan gue. Tapi mudah-mudahan dia sadar kalau gue nggak ada bagus-bagusnya sama sekali buat dia, dan semoga dia dapat perempuan yang jauh lebih baik dan solehah.
Karena gue.... masih harus memperbaiki keadaan keluarga gue yang di sini.
Sayonara, a very good man. :)
Langganan:
Postingan (Atom)