Dialog dengan 3 Ulama di Masjid UI

Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.

Alhamdulillaah, saya dan Melody pada hari Kamis 12 Desember 2013 dapat mengikuti kajian sunnah Dialog 3 Ulama di Masjid UI, Depok. Berikut adalah catatan yg bisa saya ambil dari dialog dengan ketiga ulama tersebut (Syaikh Ali Hasan Al Halabi dari Yordania, Syaikh Najih Ibrahim dan Syaikh Hisyam dari Mesir.

Syaikh Ali Hasan:

Mu'min harus saling menasehati dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang. Solusi menghadapi masalah hidup harus sesuai dgn ilmu dan dakwah di jalan Allah. Solusi yang bertentangan dengan persaudaraan Muslim hanya akan mendatangkan kerugian. Sebelum mencari solusi, perlu disadari bahwa kita adalah bagian dari problem yang ada karena telah dinyatakan oleh Allah bahwa keburukan yang menimpa kita itu berasal dari kita sendiri. Akibat perbuatan manusia.

Solusi dari Syaikh Ali Hasan (terkait terorisme):
1. Masalah fanatisme agama. Jgn berlebih2an dlm beragama, dlm artian jgn melakukan tindakan radikal yg berujung pada kekerasan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Teks qur'an dan sunnah memang dpt diakses semua orang. Tapi, pemahaman mengenai bagaimana cara menerapkan nash/teks2 tersebut bukan semau kita. Pemahamannya harus menggunakan metode yang telah digunakan ulama2 terdahulu. Setiap kali kita berbeda pendapat, penting ditanyakan dari imam/ahli agama mana pendapat ini berasal. Bila ulama yg jd rujukan sudah terpercaya, telaah dalil yg dirujuk oleh ulama/imam/ahli agama ini. Bila pemahaman sesuai dengan manhaj/metode berpikir para ulama sunnah selama ini maka diterima. Bila tidak, maka ditolak (catatan tambahan: ternyata dasar2nya mirip dengan sistem akademik di universitas saat ini).

2. Masalah ilmiah tidak boleh dimasuki begitu saja oleh masyarakat awam. Tugas masyarakat awam adalah mengikuti ulama. Rasulullah telah menubuatkan bahwa sebelum kiamat ada tahun2 penipuan. Banyak pengkhianat dapat kepercayaan. Banyak org terpercaya dianggap pengkhianat. Ada pendusta disebut jujur, ada org jujur disebut pendusta. Banyak jg orang yg tidak memiliki ilmu tapi menjelaskan masalah umum. Inilah sumber masalah. Mereka mampu mempengaruhi emosi orang2 utk mengikuti mereka hingga sekarang justru ulama2 yg terpinggirkan.

Misalnya tentang jihad. Memang jihad adalah amalan yg sangat utama dlm Islam. Siapa tdk menginginkan jihad sebelum meninggal, berarti dia mati dalam kemunafikan. Tapi jihad ada syarat dan aturannya. Tidak semua orang berhak berjihad tanpa memahami cara2nya. Haji itu lebih utama drpd jihad. Tp bnyk Muslim belum berhaji meski sudah mampu dan bnyk org berjihad tanpa tahu syaratnya.

Perlu diperhatikan ttg jihad:
a. Apa Rasul ketika berada di Mekkah selama 13 tahun itu berjihad? Tidak. Mengapa? Karena nabi dan para sahabat masih dalam kondisi lemah. Kondisi umat Islam saat ini lebih lemah lagi.
b. Saat di Madinah ketika marak jihad, pernahkah Rasulullah menyerang sebelum berdakwah? Tidak. Karena jihad bukan tujuan. Bila dakwah tidak diterima, jizyah tidak dibayar, dsb maka jihadlah jalan keluar. Aksi kekerasan pada warga sipil dgn dalih jihad sebenarnya bukan jihad sama sekali. Sangat jauh dari konsep jihad.
c.Pernahkah Rasulullah membunuh dengan muslihat? Tidak. Ini bukan akhlak Islam maupun akhlak manusia dan dilarang oleh nabi dan para sahabat. Membunuh warga sipil yg mendapat jaminan keamanan itu dilarang agama. Siapa yg melakukan ini dgn dalih jihad, maka itu adalah kebatilan.

Penyebab pemikiran radikal:
1. Cinta agama (awalnya memang baik)
2. Dominasi emosi
3. Pemahaman yang kurang pada agama

Syarat amal soleh adalah ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah. Hal ini hanya dapat dicapai dgn "ilmu."

Syaikh Hisyam:

Ada 6 pilar di dunia Islam saat ini. Kesemua pilar ini adalah tempat Islam menyebar dan kita bisa mencontoh bagaimana Islam menyebar di tiap pilar ini.

1. Mekkah (Tempat ini adalah tempat Rasulullah berdakwah, di mana akhlakul karimah yg beliau contohkan telah membuat para musuh berubah menjadi sahabat)
2. Syam dan Quds (Islam tersebar dengan akhlak baik pasuka Solahudin Al Ayyubi semasa perang salib. Bahkan saat perang pun mereka tetap menjaga akhlak)
3. Mesir (yang membuat banyak org Kristen di Mesir menjadi Muslim adalah jaminan keamanan yg ditawarkan setelah perang dan sikap pemimpin Muslim yang memaafkan di saat mereka memiliki kuasa)
4. Pakistan dan India (pasukan yg menaklukkan wilayah ini punya buku pedoman akhlakul karimah yg sesuai petunjuk Rasulullah)
5. Turki (ditaklukkan oleh pemimpin muda dan jaminan keamanan bagi orang kafir setelah perang membuat banyak yg beramai2 masuk Islam)
6. Indonesia (Islam masuk melalui akhlak baik para pedagang)

Sambil merenungkan contoh dari 6 pilar ini, sebagai pendakwah dan penuntut ilmu, perbaikilah sikap kita dengan masyarakat. Bersikaplah rendah hati. Kita harus sadar bahwa banyak yang butuh pencerahan. Sampaikan dengan akhlak yang baik.

Imam Malik pun dialog dengan khalifah yg menyiksanya. Beliau tetap memaafkan. Imam Malik menolak memberikan fatwa melawan pemerintahan.

Syaikh Najih Ibrahim (beliau pernah dipenjara pemerintah tp memaafkan. Pernah jg membujuk pemerintah membebaskan tahanan2 dari aliran radikal)

Syaikh berkata Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Salam dari Mesir.

Kakek dan nenek moyang kita memeluk Islam melalui dakwah, bukan peledakan. Bukan dinar yang diwariskan para nabi, tapi dakwah dan ilmu. Islam itu rahmat bagi seluruh alam (bukan hanya manusia). Bahkan dari hadits nabi, kita ketahui ada perempuan masuk neraka karena siksa kucing dan ada perempuan masuk surga karena beri minum seekor anjing.

Bergaullah dengan manusia dengan cara yang baik. Maafkanlah manusia. Islam itu rahmat, bukan peledakan. Dakwah ada kaidahnya. Kita ini da’i, bukan petugas pengadilan.

Mengkafirkan seorang Muslim sama dengan membunuhnya. Jangan merasa mengetahui apa yang ada di lubuk hati manusia. Hati-hati dengan takfir. Jangan bicara tentang surga, neraka, dan akhirat bila tidak memiliki ilmu (dari qur’an dan sunnah).

Bersihkan diri dari penyakit hati (iri, munafik, dsb). Berdakwahlah dan jangan doakan manusia hal2 yang tidak baik.

Jangan bunuh warga sipil, termasuk WNA yg kafir. Pemerintah Amerika/Australia dsb mungkin memang zalim, tapi ada juga warga sipil yang Muslim dan ada juga yang kafir dzimmi, yang tidak setuju dengan keputusan pemerintahnya.

Rasulullah melarang membunuh anak-anak, perempuan, dan orang tua bahkan dalam peperangan. Bahkan pohon pun tidak boleh dirusak saat perang. Rasulullah pernah berpesan “katakan pada Khalid jangan sampai ada wanita dibunuh oleh tentaramu.” Rasulullah sering menekankan bahwa warga sipil tidak boleh dibunuh.
Visa dan paspor turis asing adalah jaminan keamanan di negara Islam. Oleh sebab itu, tindakan meledakan bom yang membunuh turis asing itu tidak dibenarkan.

Jangan malas dalam mengamalkan Islam dan jangan pula berlebih2an.

Poin tentang jihad yang harus diketahui:
Kapan saat yang tepat untuk jihad
Dengan apa kita berjihad
Di mana kita berjihad

Saat kita bukan pemimpin pasukan jihad, tugas kita berdakwah. Kita harus dapat menempatkan diri dalam konteks yang tepat.

========================================

Ada lagi pembicara keempat dari utusan kementrian agama. Dia menunjukan slide yang menyatakan mengapa terorisme merugikan negara. Dia berkata bahwa menyumpah2i negara barat saat khutbah Jum’at juga sudah merupakan gejala pemikiran radikal (yg utk hal ini dia benar karena tdk semua org di negara barat kafir dan sumpah menyumpah tidak diperkenankan untuk Muslim). Akan tetapi, kemudian utusan ini menuduh bahwa kebanyakan kelompok radikal berpaham salafi. Ini membuat audiens bingung.

Pertanyaan dari audiens:

Bagaimana dengan salafi yang takfiri?

Jawaban dari Syaikh Ali Hasan: Kategorisasi salafi yang takfiri ini salah. Salafi ya salafi. Takfiri ya takfiri. Jangan campur adukan yang haq dan yang batil. Ciri2 orang yg bermanhaj takfiri adalah pada umumnya sanad ilmu mereka terputus.

2. Memaafkan itu bagus. Tapi bagaimana kalau sikap tidak ramah kita karena ingin proteksi diri dari paham sesat atau malah kafir seperti syi’ah?

Jawaban dari Syaikh Najih Ibrahim: Takfir adalah urusan ulama dan petugas pengadilan. Tugas da’i/pendakwah adalah memahami ajaran Islam dengan benar. Kita hanya tahu indikator suatu paham itu kafir atau sesat, tapi kita tidak bisa sembarang putuskan si A kafir, si B kafir (takfir individu). Kekafiran, kefasikan, dan kezoliman itu berbeda. Jangan pukul rata. Bahkan pada orang yang jalankan sistem kufur, jangan sembarangan takfir tanpa dalil. Bahkan pada dasarnya hampir semua dari kita saat ini terpaksa menjalankan sistem kufur. Jangan kafirkan pemerintah yang masih Muslim. Kita tidak menjadi kafir karena bermaksiat. Maksiat hanya mengurangi iman, namun tidak membatalkan iman tersebut.

3 Ada protes dari seorang ikhwan dan seorang akhwat tentang pernyataan salafi adalah paham radikal yang dinyatakan oleh utusan dari kementrian agama (kelihatannya si utusan ini pun bahkan tidak tahu bahwa ketiga syaikh yang ada di sebelahnya bermanhaj salaf). Tanggapan dari para Syaikh adalah sebagai berikut:

Syaikh Ali Hasan: Manhaj yang benar adalah manhaj salafussolih, karena ulama generasi sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in-lah yang melaksanakan ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Rasulullah. Manhaj inilah yang harus kita ikuti.

Syaikh Najih Ibrahim: Dakwah salafiyah bukanlah dakwah yang sesat. Dakwah ini menunjukan bahwa kita mencintai semua sahabat nabi tanpa terkecuali, tidak seperti paham syi’ah. Jadi dakwah salafiyah bukanlah dakwah yang sesat.

Demikian catatannya. Selanjutnya, dialog menjadi agak “hangat” dan untungnya terputus waktu dzuhur. Hehe.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS