Dialog dengan 3 Ulama di Masjid UI

Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.

Alhamdulillaah, saya dan Melody pada hari Kamis 12 Desember 2013 dapat mengikuti kajian sunnah Dialog 3 Ulama di Masjid UI, Depok. Berikut adalah catatan yg bisa saya ambil dari dialog dengan ketiga ulama tersebut (Syaikh Ali Hasan Al Halabi dari Yordania, Syaikh Najih Ibrahim dan Syaikh Hisyam dari Mesir.

Syaikh Ali Hasan:

Mu'min harus saling menasehati dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang. Solusi menghadapi masalah hidup harus sesuai dgn ilmu dan dakwah di jalan Allah. Solusi yang bertentangan dengan persaudaraan Muslim hanya akan mendatangkan kerugian. Sebelum mencari solusi, perlu disadari bahwa kita adalah bagian dari problem yang ada karena telah dinyatakan oleh Allah bahwa keburukan yang menimpa kita itu berasal dari kita sendiri. Akibat perbuatan manusia.

Solusi dari Syaikh Ali Hasan (terkait terorisme):
1. Masalah fanatisme agama. Jgn berlebih2an dlm beragama, dlm artian jgn melakukan tindakan radikal yg berujung pada kekerasan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Teks qur'an dan sunnah memang dpt diakses semua orang. Tapi, pemahaman mengenai bagaimana cara menerapkan nash/teks2 tersebut bukan semau kita. Pemahamannya harus menggunakan metode yang telah digunakan ulama2 terdahulu. Setiap kali kita berbeda pendapat, penting ditanyakan dari imam/ahli agama mana pendapat ini berasal. Bila ulama yg jd rujukan sudah terpercaya, telaah dalil yg dirujuk oleh ulama/imam/ahli agama ini. Bila pemahaman sesuai dengan manhaj/metode berpikir para ulama sunnah selama ini maka diterima. Bila tidak, maka ditolak (catatan tambahan: ternyata dasar2nya mirip dengan sistem akademik di universitas saat ini).

2. Masalah ilmiah tidak boleh dimasuki begitu saja oleh masyarakat awam. Tugas masyarakat awam adalah mengikuti ulama. Rasulullah telah menubuatkan bahwa sebelum kiamat ada tahun2 penipuan. Banyak pengkhianat dapat kepercayaan. Banyak org terpercaya dianggap pengkhianat. Ada pendusta disebut jujur, ada org jujur disebut pendusta. Banyak jg orang yg tidak memiliki ilmu tapi menjelaskan masalah umum. Inilah sumber masalah. Mereka mampu mempengaruhi emosi orang2 utk mengikuti mereka hingga sekarang justru ulama2 yg terpinggirkan.

Misalnya tentang jihad. Memang jihad adalah amalan yg sangat utama dlm Islam. Siapa tdk menginginkan jihad sebelum meninggal, berarti dia mati dalam kemunafikan. Tapi jihad ada syarat dan aturannya. Tidak semua orang berhak berjihad tanpa memahami cara2nya. Haji itu lebih utama drpd jihad. Tp bnyk Muslim belum berhaji meski sudah mampu dan bnyk org berjihad tanpa tahu syaratnya.

Perlu diperhatikan ttg jihad:
a. Apa Rasul ketika berada di Mekkah selama 13 tahun itu berjihad? Tidak. Mengapa? Karena nabi dan para sahabat masih dalam kondisi lemah. Kondisi umat Islam saat ini lebih lemah lagi.
b. Saat di Madinah ketika marak jihad, pernahkah Rasulullah menyerang sebelum berdakwah? Tidak. Karena jihad bukan tujuan. Bila dakwah tidak diterima, jizyah tidak dibayar, dsb maka jihadlah jalan keluar. Aksi kekerasan pada warga sipil dgn dalih jihad sebenarnya bukan jihad sama sekali. Sangat jauh dari konsep jihad.
c.Pernahkah Rasulullah membunuh dengan muslihat? Tidak. Ini bukan akhlak Islam maupun akhlak manusia dan dilarang oleh nabi dan para sahabat. Membunuh warga sipil yg mendapat jaminan keamanan itu dilarang agama. Siapa yg melakukan ini dgn dalih jihad, maka itu adalah kebatilan.

Penyebab pemikiran radikal:
1. Cinta agama (awalnya memang baik)
2. Dominasi emosi
3. Pemahaman yang kurang pada agama

Syarat amal soleh adalah ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah. Hal ini hanya dapat dicapai dgn "ilmu."

Syaikh Hisyam:

Ada 6 pilar di dunia Islam saat ini. Kesemua pilar ini adalah tempat Islam menyebar dan kita bisa mencontoh bagaimana Islam menyebar di tiap pilar ini.

1. Mekkah (Tempat ini adalah tempat Rasulullah berdakwah, di mana akhlakul karimah yg beliau contohkan telah membuat para musuh berubah menjadi sahabat)
2. Syam dan Quds (Islam tersebar dengan akhlak baik pasuka Solahudin Al Ayyubi semasa perang salib. Bahkan saat perang pun mereka tetap menjaga akhlak)
3. Mesir (yang membuat banyak org Kristen di Mesir menjadi Muslim adalah jaminan keamanan yg ditawarkan setelah perang dan sikap pemimpin Muslim yang memaafkan di saat mereka memiliki kuasa)
4. Pakistan dan India (pasukan yg menaklukkan wilayah ini punya buku pedoman akhlakul karimah yg sesuai petunjuk Rasulullah)
5. Turki (ditaklukkan oleh pemimpin muda dan jaminan keamanan bagi orang kafir setelah perang membuat banyak yg beramai2 masuk Islam)
6. Indonesia (Islam masuk melalui akhlak baik para pedagang)

Sambil merenungkan contoh dari 6 pilar ini, sebagai pendakwah dan penuntut ilmu, perbaikilah sikap kita dengan masyarakat. Bersikaplah rendah hati. Kita harus sadar bahwa banyak yang butuh pencerahan. Sampaikan dengan akhlak yang baik.

Imam Malik pun dialog dengan khalifah yg menyiksanya. Beliau tetap memaafkan. Imam Malik menolak memberikan fatwa melawan pemerintahan.

Syaikh Najih Ibrahim (beliau pernah dipenjara pemerintah tp memaafkan. Pernah jg membujuk pemerintah membebaskan tahanan2 dari aliran radikal)

Syaikh berkata Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Salam dari Mesir.

Kakek dan nenek moyang kita memeluk Islam melalui dakwah, bukan peledakan. Bukan dinar yang diwariskan para nabi, tapi dakwah dan ilmu. Islam itu rahmat bagi seluruh alam (bukan hanya manusia). Bahkan dari hadits nabi, kita ketahui ada perempuan masuk neraka karena siksa kucing dan ada perempuan masuk surga karena beri minum seekor anjing.

Bergaullah dengan manusia dengan cara yang baik. Maafkanlah manusia. Islam itu rahmat, bukan peledakan. Dakwah ada kaidahnya. Kita ini da’i, bukan petugas pengadilan.

Mengkafirkan seorang Muslim sama dengan membunuhnya. Jangan merasa mengetahui apa yang ada di lubuk hati manusia. Hati-hati dengan takfir. Jangan bicara tentang surga, neraka, dan akhirat bila tidak memiliki ilmu (dari qur’an dan sunnah).

Bersihkan diri dari penyakit hati (iri, munafik, dsb). Berdakwahlah dan jangan doakan manusia hal2 yang tidak baik.

Jangan bunuh warga sipil, termasuk WNA yg kafir. Pemerintah Amerika/Australia dsb mungkin memang zalim, tapi ada juga warga sipil yang Muslim dan ada juga yang kafir dzimmi, yang tidak setuju dengan keputusan pemerintahnya.

Rasulullah melarang membunuh anak-anak, perempuan, dan orang tua bahkan dalam peperangan. Bahkan pohon pun tidak boleh dirusak saat perang. Rasulullah pernah berpesan “katakan pada Khalid jangan sampai ada wanita dibunuh oleh tentaramu.” Rasulullah sering menekankan bahwa warga sipil tidak boleh dibunuh.
Visa dan paspor turis asing adalah jaminan keamanan di negara Islam. Oleh sebab itu, tindakan meledakan bom yang membunuh turis asing itu tidak dibenarkan.

Jangan malas dalam mengamalkan Islam dan jangan pula berlebih2an.

Poin tentang jihad yang harus diketahui:
Kapan saat yang tepat untuk jihad
Dengan apa kita berjihad
Di mana kita berjihad

Saat kita bukan pemimpin pasukan jihad, tugas kita berdakwah. Kita harus dapat menempatkan diri dalam konteks yang tepat.

========================================

Ada lagi pembicara keempat dari utusan kementrian agama. Dia menunjukan slide yang menyatakan mengapa terorisme merugikan negara. Dia berkata bahwa menyumpah2i negara barat saat khutbah Jum’at juga sudah merupakan gejala pemikiran radikal (yg utk hal ini dia benar karena tdk semua org di negara barat kafir dan sumpah menyumpah tidak diperkenankan untuk Muslim). Akan tetapi, kemudian utusan ini menuduh bahwa kebanyakan kelompok radikal berpaham salafi. Ini membuat audiens bingung.

Pertanyaan dari audiens:

Bagaimana dengan salafi yang takfiri?

Jawaban dari Syaikh Ali Hasan: Kategorisasi salafi yang takfiri ini salah. Salafi ya salafi. Takfiri ya takfiri. Jangan campur adukan yang haq dan yang batil. Ciri2 orang yg bermanhaj takfiri adalah pada umumnya sanad ilmu mereka terputus.

2. Memaafkan itu bagus. Tapi bagaimana kalau sikap tidak ramah kita karena ingin proteksi diri dari paham sesat atau malah kafir seperti syi’ah?

Jawaban dari Syaikh Najih Ibrahim: Takfir adalah urusan ulama dan petugas pengadilan. Tugas da’i/pendakwah adalah memahami ajaran Islam dengan benar. Kita hanya tahu indikator suatu paham itu kafir atau sesat, tapi kita tidak bisa sembarang putuskan si A kafir, si B kafir (takfir individu). Kekafiran, kefasikan, dan kezoliman itu berbeda. Jangan pukul rata. Bahkan pada orang yang jalankan sistem kufur, jangan sembarangan takfir tanpa dalil. Bahkan pada dasarnya hampir semua dari kita saat ini terpaksa menjalankan sistem kufur. Jangan kafirkan pemerintah yang masih Muslim. Kita tidak menjadi kafir karena bermaksiat. Maksiat hanya mengurangi iman, namun tidak membatalkan iman tersebut.

3 Ada protes dari seorang ikhwan dan seorang akhwat tentang pernyataan salafi adalah paham radikal yang dinyatakan oleh utusan dari kementrian agama (kelihatannya si utusan ini pun bahkan tidak tahu bahwa ketiga syaikh yang ada di sebelahnya bermanhaj salaf). Tanggapan dari para Syaikh adalah sebagai berikut:

Syaikh Ali Hasan: Manhaj yang benar adalah manhaj salafussolih, karena ulama generasi sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in-lah yang melaksanakan ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Rasulullah. Manhaj inilah yang harus kita ikuti.

Syaikh Najih Ibrahim: Dakwah salafiyah bukanlah dakwah yang sesat. Dakwah ini menunjukan bahwa kita mencintai semua sahabat nabi tanpa terkecuali, tidak seperti paham syi’ah. Jadi dakwah salafiyah bukanlah dakwah yang sesat.

Demikian catatannya. Selanjutnya, dialog menjadi agak “hangat” dan untungnya terputus waktu dzuhur. Hehe.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Taman Rahasia Karmina (Bagian I)


Pertama

Ini bukanlah kisah pada zaman dahulu kala. Ini kisah yang terjadi di akhir zaman. Bisa di masa depan atau di masa kini. Bisa beberapa tahun, minggu, bulan, atau hari ke depan. Bisa juga hari ini. Tapi tentu saja, ini hanya kisah fiksi.

Pada suatu zaman modern, hiduplah seorang anak perempuan bernama Karmina. Dia tinggal bersama kedua orang tua dan neneknya. Orang tua Karmina bekerja di kantor dan mereka sangat sibuk. Mereka jarang ada di rumah, bahkan lebih sering di luar negeri. Neneknya sudah amat tua karena memang sang nenek jarak usianya juga cukup jauh dari putrinya yang merupakan ibunda Karmina. Kesibukan orang tua Karmina membuat mereka sanggup menghidupi keluarga kecil itu di sebuah rumah yang cukup besar dengan taman yang indah. Kesibukan itu juga yang membuat Karmina lebih sering menghabiskan waktunya di rumah besar tersebut bersama neneknya dan orang-orang yang bertanggung jawab mengurus rumah besar tersebut.

Sang nenek memiliki suatu keinginan yang sangat aneh yang terpaksa dikabulkan oleh Karmina dan kedua orang tuanya. Beliau ingin dipanggil dengan panggilan “Nenek Drina.” Drina adalah nama sang nenek. Tentunya lebih wajar bila beliau ingin dipanggil Nenek Karmina, tetapi wanita tua itu memaksa bahwa dia tidak boleh dipanggil dengan panggilan lain selain “Nenek Drina.”
“Aku suka namaku,” ujar sang nenek, “jadi meski aku sudah nenek-nenek, aku tetap ingin dipanggil dengan namaku.”

Tuanya sang nenek sering membuat dia sering meminta hal-hal yang aneh dan sering kali pikun terhadap hal-hal kecil atau hal-hal yang baru saja terjadi. Tapi, itu tidak masalah bagi Karmina, Nenek Drina adalah orang yang sangat baik dan sering mengajaknya solat berjamaah dan mengajarinya membaca Al Qur’an.

Sejak balita, kehidupan Karmina berkisar di situ-situ saja. Di rumah-rumah saja. Dia juga tidak banyak bicara dan lebih banyak mengikuti apa yang dilakukan oleh neneknya. Nenek Drina mengajaknya solat berjamaah, baca qur’an, dan memakaikannya jilbab, meskipun ibunya sering kali mengatakan bahwa itu tidak perlu karena Karmina masih kecil. Mereka sempat berdebat beberapa waktu mengenai apakah Karmina sebaiknya memakai jilbab sejak kecil, tapi Nenek Drina-lah pemenangnya karena ayah Karmina lebih setuju dengan pendapat mertuanya.

Saat usianya menginjak 4 tahun, orang tua Karmina memasukannya ke sebuah sekolah bagus yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Tapi karena terbiasa mengunci mulutnya di rumah, maka dia tidak memiliki begitu banyak teman. Dia juga merasa tidak nyaman berada di sekitar orang asing. Jadi, dia hanya datang ke TK saja, mengikuti apa yang disuruh guru, belajar berhitung dan membaca, lalu pulang ke rumah. Di rumah, dia mengikuti apa saja yang dilakukan nenek, solat berjamaah, baca qur’an, dan sesekali mengurus bunga-bunga di taman, lalu paginya pergi ke sekolah. Di hari Minggu pun sama saja. Yang berbeda mungkin hanya satu. Neneknya mengajaknya merangkai bunga dan bermain scrabble untuk melatih kosakata bahasa Inggris.

Teman Karmina, selama beberapa tahun pertama dalam hidupnya hanya Nenek Drina saja. Tentu dia berterima kasih dengan juru masak di rumahnya yang memberinya makanan-makanan enak dan pada satpam yang menjaga rumahnya, serta pak supir yang sering mengantarnya pergi ke TK, meskipun jarak antara rumah dan sekolahnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki meski memakan waktu lebih lama. Tapi menjadikan mereka teman? Tentu tidak.

Suatu hari, karena mulai merasa kesepian, Karmina meminta izin pada orang tuanya agar dia dapat memelihara salah satu kucing jalanan yang berkeliaran di sekitar rumah untuk dijadikan sahabat. Tentu saja permintaan izin ini dilakukan ketika orang tuanya ada di rumah, dan itu jarang sekali terjadi. “Sahabat? Seekor kucing jalanan?” tanya ibunya sambil mengernyitkan dahi.
Karmina hanya mengangguk.

“Nak, kucing jalanan itu liar, suka buang air sembarangan. Nanti kalau merusak taman nenek bagaimana?” sang ibu bertanya.
Belum sempat Karmina menjawab, ayahnya sudah menambahkan dengan tegas, “Dan mereka suka mencuri. Meskipun sudah diberi makan, mereka akan tetap mencuri.”

Singkatnya, permintaan Karmina ditolak. Sebagai ganti untuk menebus kekecewaan putrinya, kedua orang tua Karmina membelikannya boneka hewan yang banyak. Ada kelinci, babi, kodok, singa, dinosaurus, paus, kelinci lagi, dinosaurus lagi, badak, dugong, paus lagi, anteater, penguin, tupai, koala, kelinci lagi, keledai, sapi, dan gurita. Tapi tidak ada kucing. Sekian banyak boneka ini tidak dapat menghibur kesedihan Karmina yang tidak dapat memiliki sahabat seekor kucing.

Sebagai seorang manusia yang baru pertama kali merasakan hilangnya harapan dan tak tercapainya keinginan di dunia ini, tentu Karmina sedih sekali. Layaknya anak-anak normal lainnya, dia pun menangis. Sayangnya, tangisannya begitu lantang melampaui tangisan anak-anak pada umumnya.

Saat Karmina sedang menangis itu, orang tuanya sudah berangkat kerja membiarkan anaknya menikmati kamar penuh boneka dengan penuh keputusasaan. Tangisan itu begitu memilukan hingga juru masak, satpam, dan pak supir pun pusing mendengarnya. Tidak ada satu pun di antara mereka yang berhasil mendiamkan gadis kecil malang itu, bahkan meski sudah diberikan cokelat dan balon. Tangisannya malah bertambah lantang hingga semua tetangga mendengar. Semua mendengar kecuali Nenek Drina. Pendengarannya sudah terganggu dan dia sedang asyik merawat bunga matahari, lily, deasy, dan anggrek yang ada di tamannya. Dia menyangka suara sayup-sayup yang terdengar di telinganya adalah adzan yang memang berkumandang beberapa saat sebelum Karmina menangis. Nenek Drina hanya bergumam, “lama sekali adzannya. Dari tadi nggak selesai-selesai.”

Ketika dia masuk ke dalam rumah, barulah Nenek Drina mendengar lengkingan suara Karmina. Nenek Drina menghampiri Karmina di kamarnya yang sedang dikelilingi juru masak, satpam, dan pak supir yang sejak dari tadi terus gagal mendiamkannya. Nenek Drina memberi isyarat pada mereka bertiga untuk meninggalkan kamar itu dan mengambil alih tugas untuk mendiamkan cucunya.
“Kenapa sayang? Cep... cep..” ujar Nenek Drina sambil memangku Karmina. “Ini bunga untukmu.”

Nenek Drina memberikan sebuah vas berisi bunga dari tamannya yang telah dirangkai dengan rapi. Karmina berhenti menjerit melihat bunga itu, tetapi tidak menyentuhnya, dan masih berusaha menahan air matanya yang masih terus keluar.
Melihat cucunya tidak terlalu bersemangat dengan vas berisi bunga itu, Nenek Drina meletakannya di meja tulis Karmina yang terletak di sebelah tempat mereka duduk. “Ya sudah, kamu mau apa?” tanya Nenek Drina.

“Aku ngantuk, Nek,” jawab Karmina yang nampak sudah kelelahan menangis.
“Ya sudah. Nanti kamu tidur siang. Tapi solat Dzuhur berjamaah dulu sama Nenek. Tadi kayaknya Nenek sudah dengar suara adzan.”
Karmina pun menghapus air matanya dengan air wudhu dan solat berjamaah dengan sang nenek. Kesedihan di hatinya belum terhapus, sehingga setelah solat, dia meminta pada Allah agar diberikan sahabat seekor kucing hidup, bukan hanya boneka.

Setelah solat, Karmina langsung melompat ke tempat tidur dan menarik selimut. Nenek Drina yang melihat itu langsung menegur, “Sebelum tidur, wudhu lagi.”
“Kenapa, nek? Wudhu kan hanya untuk sebelum solat?” tanya Karmina yang sudah lelah dan buru-buru ingin tidur.
“Karena Rasulullah solallaahu alaihi wasallam berwudhu sebelum tidur,” jawab Nenek Drina singkat.
Karmina bingung. Dia sering mendengar nama Rasulullah atau Muhammad disebut oleh Nenek Drina dan kedua orang tuanya. Tapi dia belum paham mengapa orang ini harus selalu ditiru semua tindakannya. Tapi, karena Karmina terbiasa diam dan mengikuti neneknya, maka dia menurut saja.

Setelah menemani Karmina berwudhu, Nenek Drina mengantar cucunya ke tempat tidur dan berkata, “Sebelum tidur, baca doa. Lalu baca surat Al Ikhlas, An-Naas, dan Al Falaq masing-masing tiga kali.”
Karmina terdiam karena tidak mengerti.
“Kalau baca itu, Insya Allah bisa bermimpi indah. Mimpi keinginan-keinginanmu menjadi nyata,” ujar Nenek Drina lagi.
Mendengar itu, Karmina langsung menurut. Dia sangat ingin bahkan dalam mimpi saja dapat memiliki sahabat seekor kucing yang hidup. Bukan boneka.


Bersambung


Dari Utsman bin Affan rodhiallaahu’anhu, ia menuturkan bahwa Rasulullah solallaahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang wudhu’ dan menyempurnakan wudhu’-nya, niscaya dosa-dosanya akan keluar termasuk keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cerita Fiksi Mu'bah, dengan Syarat...

Alhamdulillaahirobbil'aalamiin. Setelah membaca beberapa referensi dari fatwa2 ulama, ternyata sebagian besar memperbolehkan membaca dan menulis cerita fiksi, dengan syarat tidak melalaikan dari amalan wajib, hanya mengajak/mencontohkan akhlak2 mulia (tidak mengajak pada hal2 buruk), dan semua orang yang membaca harus sadar bahwa itu adalah fiksi.

Hal ini berdasarkan hadits berikut: Terdapat hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sampaikanlah cerita-cerita yang berasal dari Bani Israil dan itu tidaklah mengapa” (HR Ahmad, Abu Daud dll). Dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah terdapat tambahan, “Karena sesungguhnya dalam cerita-cerita Bani Israil terkandung cerita-cerita yang menarik”. Tambahan Ibnu Abi Syaibah ini dinilai sahih oleh Al Albani.

Namun beberapa dari ulama Hanafi memang memakhrukhkannya karena mirip dengan dusta dan mengharamkannya bila melalaikan dari amalan2 wajib.

Semoga aku bisa tetap menulis fiksi tanpa melalaikan dari amalan wajib dan semoga fiksi yang akan kubuat bermanfaat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Terapi Penyakit Wahn

Assalamu'alaikum Warrohmatullaahi Wabarokaatuh

Hari ini saya mengikuti kajian salaf di Masjid Nurul Iman, Blok M Square. Topik yang dibicarakan adalah Terapi Penyakit Wahn (Cinta Dunia). Pembicaranya adalah Ustadz Abu Ihsan Al Maidany. Berhubung pola ceramahnya tidak runut seperti skripsi, mungkin sebaiknya kita bahas per poin saja daripada dibuat ringkasan dalam bentuk paragraf.

1. Penyakit rohani dialami semua orang, awam berilmu, tua muda, miskin kaya, dst.

2. Penyakit jasmani penyebabnya penyakit rohani, tapi orang2 saat ini lebih fokus kepada penyembuhan penyakit jasmani saja.

3. Wahn (Cinta Dunia) adalah salah satu penyakit rohani.

4. Seperti yang tertera pada hadits berikut: “Hampir saja ummat-ummat saling memanggil (menyerang) menuju kalian sebagaimana orang-orang yang mau makan saling memanggil kepada nampannya”. Ada yang bertanya, “Apakah karena kita sedikit saat itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian buih laksana buih ombak. Allah benar-benar akan mencabut perasaan segan terhadap kalian dari dada musuh kalian; Allah akan mencampakkan kelemahan dalam hati kalian”. Ada yang bertanya, “Apa kelemahan itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia, dan takut mati”. [HR. Abu Dawud dalam Kitab Al-Malahim (4297). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (958)]

5. Maksudnya adalah jumlah Muslim saat itu banyak secara kuantitas, tapi kualitas sangat buruk. Sangat mencintai dunia dan membenci akhirat. Berpikir untuk kesuksesan dunianya tapi tidak berpikir tentang akhiratnya dan melupakan ajaran2 agama Islam.

6. Yang dimaksud seperti buih adalah: terbawa arus airnya. Muslim pada kondisi yang dijelaskan di hadits ini taqlid pada orang barat untuk urusan dunia tetapi kreatif dalam urusan agama (bid'ah). Padahal seharusnya kita kreatif dlm hal2 yg berhubungan dengan dunia dan taqlid pada hal2 terkait agama karena Islam yang dibawa oleh Rasulullah solallaahu alaihi wasallam itu sudah sempurna.

7. Buih air juga bercampur dengan kotoran. Ini terlihat dari bid'ah2 yang dijalankan oleh Muslim2 saat ini. Bid'ah dan khurafat itu adalah kotoran2 yg menodai Islam karena akhirnya jadi rancu mana Islam yang benar-benar murni dan mana yang ditambah2kan oleh ahlul bid'ah.

8. Selain kotoran dari kegiatan2 bid'ah, ada juga kotoran2 dari hadits2 palsu yang banyak diterima masyarakat. Dulu pernah ada pemalsu hadits yang dihukum mati dan sebelum dihukum, dia mengaku telah memalsukan 4000 hadits. Hadits2 palsu ini berbahaya karena dapat menukar mana yang haram dan halal dan akhirya menyesatkan manusia hingga generasi2 selanjutnya.

9. Oleh karena itu, penyakit2 rohani ini harus disembuhkan dengan mengembalikan diri pada qur'an dan sunnah. Pelajari ilmu dari qur'an dan sunnah dan amalkan apa yang sudah diketahui. Semudah itu, tapi terkadang susah karena kita sudah terlanjur menyukai hal2 di luar qur'an dan sunnah ini. Kadang kesibukan dunia dan segala cita2 duniawi kita menghalangi kita dari menuntut ilmu ini.

10. Padahal, bila menunda2 mencari ilmu dan beramal utk akhirat hanya karena hal2 duniawi, kita tidak pernah tahu kapan meninggal. Jangan sampai kita meninggal sebagai org awam yg cinta dunia atau sebagai ahlul bid'ah. Jangan sampai saat ditanya Mungkar dan Nakir, nabi kita siapa, kita tidak bisa jawab krn tindakan kita selama di dunia tdk pernah jalankan sunnah2 Rasul atau bahkan benci pada sunnah2 Rasul. Jgn sampai Mungkar dan Nakir bertanya apakah saat di dunia kita tidak dapat mencari tahu untuk mendapatkan ilmu dari qur'an dan sunnah lalu kita dipukulnya hingga jeritan kita dapat didengar oleh semua makhluk hidup kecuali jin dan manusia.

11. Bermegah2an juga merupakan bagian dari Wahn ini. Bukan kefakiran yang ditakutkan oleh Rasulullah atas kita. Justru terbukanya pintu2 kenikmatan dunia bagi kita yang membuat Rasulullah solallaahu alaihi wasallam khawatir karena itulah yang menghancurkan umat2 sebelum kita.

12. Namun, bukan berarti juga harus membenci dunia dan tidak mau menjalaninya. Hanya sajaa kita harus sadar bahwa nikmat dunia adalah ujian yang potensial menjauhkan kita dari Allah. Jadi, jangan terlalu tenggelam dalam kehidupan dunia. Menjauhlah sejenak dari dunia untuk memahami hakikat dunia. Datangilah majelis2 ilmu yg sesuai dgn qur'an dan sunnah. Malaikat2 akan duduk bersama dan mendoakan orang2 yg datang ke majelis ilmu.

13. Ingatlah bahwa nikmat dunia ini sangat sedikit dan singkat. Nikmat di surgalah yang abadi dan nikmat terbesar adalah nikmat ketika dapat melihat Allah subhaanahu wata'aala, Robb yg menciptakan kita.

14. Orang yang mendapat nikmat dunia lebih memang lebih diuji, tapi sebenarnya beruntung juga. Orang kaya dapat bersedekah lebih banyak drpd fakir miskin. Ini adalah suatu kesempatan yang harus disyukuri. Kita juga jangan iri pada nikmat dunia yang dimiliki org lain krn bisa jadi kita dpt bersabar menjadi org miskin tapi tidak dapat menjaga amanah ketika mendapatkan harta yang sangat banyak. Setiap orang ada ujiannya masing2.

15. Tuntutlah ilmu dan beramal untuk bekal akhirat kita dan jangan pernah merasa rugi bila berkorban utk akhirat kita. Jgn hitung2 untung rugi dgn Allah krn Allah tidak pernah hitung2an dalam memberi nikmat kepada kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Merindukan Diri Masa TK dan SD

Pernah ada suatu masa di mana Rima tidak banyak bicara dan bersabar menghadapi segala celaan

Saat itu dia baru memasuki bangku sekolah dan berharap mendapatkan teman-teman baru selain boneka-bonekanya di rumah.

Tentu saja dia awalnya sangat bersemangat. Meski ternyata dunia sekolah anak pun tidak selalu menyenangkan untuk semua anak.

Karena dia tidak terlihat seperti anak2 Indonesia lain pada umumnya dan saat itu kebencian pada orang2 China sedang menjadi2, maka jadilah dia sasaran olok-olok anak2 di sekolahnya. Terutama karena dia tipe anak cengeng yang diganggu sedikit langsung menangis, anak2 itu pun semakin bersemangat mengolok-oloknya.

Rima kecil pun tidak dapat menyalahkan Allah yang menciptakan matanya yang begitu sipit. Tidak pula dapat menyalahkan garis keturunannya karena keturunan China di darahnya itu sudah beberapa generasi sebelumnya. Entah kenapa saat lahir, mukanya tiba2 sudah mendapat mata sipit seperti itu. Sering kali ayahnya bercanda beliau berpikir dia tertukar dengan bayi Korea, tapi nyatanya semua bukti mendukung fakta bahwa anak Korea itu adalah anaknya.

Selama mengalami masa bullying di sekolah itu Rima kebanyakan hanya diam.

Bila diam, bagi anak2 lain itu salah.

Lalu dia coba bereaksi dengan menangis.

Bila menangis, bagi anak2 lain itu lebih salah lagi.

Lalu Rima diam lagi, tidak mengadu pada guru, tapi guru2 memergoki bullying tersebut.

Bagi anak2 itu, salah Rima lagi karena dia tukang ngadu.

Lalu Rima coba adukan masalahnya dengan berdo'a

Bagi anak2 itu, Rima sok alim.

Dulu rasanya semua yang dilakukan oleh makhluk bernama Rima itu selalu salah di mata mereka. Tapi Rima kebanyakan diam dan tidak mengeluh terlalu banyak. Tidak membalas apa2. Seolah2 mulut dan tangannya dijahit untuk tidak melakukan perlawanan.

Kadang2 bila ingat kediaman Rima kecil itu, Rima yang dewasa ini jadi kesal. Kenapa makhluk bodoh itu tidak dapat membela dirinya sama sekali? Itu kan hanya olok2 dan gangguan sesama anak kecil. Mengapa harus nikmati masa kecil dgn olok2 setiap hari selama kurang lebih 8 tahun tanpa lakukan perlawanan berarti? Kebodohan yg bagi Rima remaja harus ditinggalkan sehingga pada fase berikutnya dlm hidup, dia tidak seperti itu lagi.

Namun, setelah mengalami banyak fase hidup lainnya, Rima sekarang sangat merindukan diri Rima yang waktu kecil itu. Karena ternyata saat melakukan perlawanan pada orang2 yg mengganggunya, ada suatu kekuatan yg lebih jahat dari dalam diri Rima melebihi jahatnya org lain di luar dirinya yg coba mengganggunya. Oleh karena itu, Rima berharap dapat menjadi seperti dirinya waktu kecil lagi. Di saat kekuatan jahat ini memaksa untuk keluar dari tubuhnya, dia berharap dapat menjahit mulut dan tangannya seperti yang berhasil dilakukan ketika dia masih kecil dulu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mari Bantu Saudara2 Muslim Kita

Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh

Tidak hentinya saya hendak mengingatkan saudara2 Muslim saya di Indonesia yang mungkin masih terbuai dengan kehidupan sehari-hari yang menyenangkan. Sejenak, marilah kita pikirkan nasib saudara2 kita sesama Muslim yang sedang mengalami banyak cobaan di Suriah, Myanmar, Mesir, Palestina, dan di belahan bumi lainnya. Mereka mengalami pembantaian secara sadis, wanita2 mereka diperkosa, anak2 mereka dipenjara, disiksa, dan dibunuh dengan cara yang lebih kejam daripada membunuh hewan. Selain

Ingatlah kewajiban kita sebagai sesama Muslim:

وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan (QS. Al-Anfal: 72)

Selain doa dan menyebarkan informasi akurat di sana (banyak fitnah tertuju pada mujahidin di sana), kita juga dapat memberikan bantuan melalui donasi. Seperti sabda Rasulullah solallaahu alaihi wasallam: “Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, nyawa dan lisan kalian.” (HR Abu Dawud)

Donasi untuk Suriah bisa disalurkan melalui Yufid.TV:

Donasi untuk Suriah – infak fi sabilillah, insyaaAllah – dapat anda salurkan melalui

BNI Syariah 0221319083 a.n Fajar Septiadi
Bank Muamalat 5350001842 a.n Afzal Moezakkiy Bahrun
Bank Central Asia 8610197257 a.n. Hendri Syahrial, SE
Bank Rakyat Indonesia 023601003260531 a.n. Fajar Septiadi

Donasi insya Allah akan digunakan untuk membelikan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan relawan yang insya Allah akan diterjunkan ke Suriah.

Konfirmasi terkait donasi Suriah melalui email finance@yufid.org atau via SMS ke 0878 82 888 727 (Suriah # Nama # Daerah Asal # Jumlah Donasi # Bank # Tanggal)

Contoh: Suriah#Muhammad#Bekasi#1.000.000#Mandiri#21/11/2012

Semoga sumbangan yang anda salurkan menjadi amal soleh yang bisa dipetik hasilnya pada hari kiamat dan Allah ganti dengan yang lebih baik. Amin

atau Hilal Ahmar Society:

SUNDUQ SURIAH
Bank Syariah Mandiri (BSM)
No Rek. 7038 9883 97
an. Yayasan Hilal Ahmar

Sementara itu, donasi untuk Rohingya bisa disalurkan melalui:

Salurkan donasi untk ROHINGYA melalui
ACT-Aksi Cepat Tanggap
Care for humanity.
Ke rekening :
1. BSM 701388 4662
a/n Program Bantuan untuk Rohingya
2. BCA 676 030 0860
3. Bank Mandiri 128 000 472 3620
4. Permata syariah 097 061 3048
a/n Aksi Cepat Tanggap.


Untuk Mesir, saat ini saya belum mengetahui ada solusi bantuan dana yang dapat diberikan. Bila ada yang mengetahui infonya, mungkin bisa memberitahukan saya juga agar bisa berbagi dengan yang lain. Demikian juga bila ada hal2 konkrit yang dapat diberikan untuk saudara2 Muslim di Thailand, Mali, Somalia, dsb, mohon di-share di sini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Amalan untuk Menghapus Dosa

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh

Berhubung semalam saya merenungkan dosa2 saya udh segede gaban, saya ingin list amal2 baik yg mungkin bisa kita mulai lakukan (krn kita blm dpt kesempatan jihad langsung dan mati syahid). Mari berlomba2 dlm kebaikan dan taqwa seperti yang tersurat di Al-Maidah: 2.

1. Memperbaiki hubungan dengan orang tua. Menjaga volume suara agar tidak tinggi dan menyinggung perasaan mereka. Mengajak orang tua menjalankan sunnah dan meninggalkan bid'ah dan dosa dgn cara yg baik. Bisa pelan2 print kajian2 yg penuh dgn dalil sahih lalu selipkan di tempat yg mudah mereka baca atau tulis hadits2 sahih dan tempel di mana2. Bila Rasulullah solallaahu alaihi wasallam dan para sahabat yg sampaikan langsung (tdk melalui perwakilan kalimat tidak langsung yang kita ucapkan) mungkin akan lebih mudah bagi mereka untuk menerima. JANGAN SAMPAI MEREKA TERSINGGUNG.

2. Mulai tambah hafalan qur'an setiap hari. Yang sudah dihafal, dilatih lagi saat solat (usahakan jd imam solat bila berjamaah dgn org2 yg hafalannya tdk sebanyak kita. untuk latihan lafadz juga). Bila sudah bagus hafalan, tajwid, panjang pendeknya, coba latihan hafalkan tulisan Arab-nya. Bisa dgn bantuan kesenian kaligrafi krn kalau bagus, mungkin bisa dijual dgn dinar dirham utk dpt rejeki

3. Mulai konsul ke wakala, tanya tentang dinar dirham, gabung jawaradinar, ikut festival pasar, siapkan bisnis kebutuhan sehari2 (coba masak enak, jahit pakaian/tas dsb, kumpulkan buku lama) lalu dijual saat festival pasar.

4. Kalau sedang menunggu kendaraan umum, giliran di bank/dokter/pusat administrasi, sedang dlm perjalanan, jangan bengong. banyak2 berzikir. supaya aware setiap saat jg kalau ada pencuri.

5. Perbanyak solat sunnah, perbanyak puasa sunnah

6. Perbaiki kesempurnaan solat dan wudhu. Rapatkan saf saat berjamaah, tinggalkan bacaan2 solat dan dzikir yg tdk ada sunnahnya, basuh bagian2 yg biasa cuma cebar cebur aja saat wudhu, jgn gunakan air berlebihan

7. Tahan diri saat dicela dalam dakwah, tp tegaslah bila yang dihina/dipermainkan ayat qur'an dan hadits.

8. Hindari debat, jauhi pengkafiran pd Muslim (bahkan yg kelakuannya sudah sangat buruk sekalipun)

9. Banyak download mp3 murottal. Putar murottal saat ada godaan dengarkan musik.

10. Jauhi acara TV yg tdk bermanfaat. Bila tak sengaja lihat krn org lain di ruangan sedang lihat, bacalah buku dan jgn fokus pada acara itu.

11. Perbaiki lagi hijabnya. Bila keluar rumah bahkan meski cuma di teras, pake kaos kaki. Beli manset supaya kalau ada baju yg lengannya ga terlalu panjang, tetep ketutup. Untuk laki2, usahakan celana 7/8 aja.

12. Perbaiki silaturahim yang terputus. Damaikan saudara2 yg bertikai.

Dan... masih banyak lagi. Kalau ada ide untuk menambahkan, silakan share bersama. Jangan remehkan amal sekecil apapun. Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Kita pasti bisa perbaiki kesalahan2 kita! hup! hup!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS