Assalamu'alaikum Warrohmatullaahi Wabarokaatuh
Hari ini saya mengikuti kajian salaf di Masjid Nurul Iman, Blok M Square. Topik yang dibicarakan adalah Terapi Penyakit Wahn (Cinta Dunia). Pembicaranya adalah Ustadz Abu Ihsan Al Maidany. Berhubung pola ceramahnya tidak runut seperti skripsi, mungkin sebaiknya kita bahas per poin saja daripada dibuat ringkasan dalam bentuk paragraf.
1. Penyakit rohani dialami semua orang, awam berilmu, tua muda, miskin kaya, dst.
2. Penyakit jasmani penyebabnya penyakit rohani, tapi orang2 saat ini lebih fokus kepada penyembuhan penyakit jasmani saja.
3. Wahn (Cinta Dunia) adalah salah satu penyakit rohani.
4. Seperti yang tertera pada hadits berikut: “Hampir saja ummat-ummat saling memanggil (menyerang) menuju kalian sebagaimana orang-orang yang mau makan saling memanggil kepada nampannya”. Ada yang bertanya, “Apakah karena kita sedikit saat itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian buih laksana buih ombak. Allah benar-benar akan mencabut perasaan segan terhadap kalian dari dada musuh kalian; Allah akan mencampakkan kelemahan dalam hati kalian”. Ada yang bertanya, “Apa kelemahan itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia, dan takut mati”. [HR. Abu Dawud dalam Kitab Al-Malahim (4297). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (958)]
5. Maksudnya adalah jumlah Muslim saat itu banyak secara kuantitas, tapi kualitas sangat buruk. Sangat mencintai dunia dan membenci akhirat. Berpikir untuk kesuksesan dunianya tapi tidak berpikir tentang akhiratnya dan melupakan ajaran2 agama Islam.
6. Yang dimaksud seperti buih adalah: terbawa arus airnya. Muslim pada kondisi yang dijelaskan di hadits ini taqlid pada orang barat untuk urusan dunia tetapi kreatif dalam urusan agama (bid'ah). Padahal seharusnya kita kreatif dlm hal2 yg berhubungan dengan dunia dan taqlid pada hal2 terkait agama karena Islam yang dibawa oleh Rasulullah solallaahu alaihi wasallam itu sudah sempurna.
7. Buih air juga bercampur dengan kotoran. Ini terlihat dari bid'ah2 yang dijalankan oleh Muslim2 saat ini. Bid'ah dan khurafat itu adalah kotoran2 yg menodai Islam karena akhirnya jadi rancu mana Islam yang benar-benar murni dan mana yang ditambah2kan oleh ahlul bid'ah.
8. Selain kotoran dari kegiatan2 bid'ah, ada juga kotoran2 dari hadits2 palsu yang banyak diterima masyarakat. Dulu pernah ada pemalsu hadits yang dihukum mati dan sebelum dihukum, dia mengaku telah memalsukan 4000 hadits. Hadits2 palsu ini berbahaya karena dapat menukar mana yang haram dan halal dan akhirya menyesatkan manusia hingga generasi2 selanjutnya.
9. Oleh karena itu, penyakit2 rohani ini harus disembuhkan dengan mengembalikan diri pada qur'an dan sunnah. Pelajari ilmu dari qur'an dan sunnah dan amalkan apa yang sudah diketahui. Semudah itu, tapi terkadang susah karena kita sudah terlanjur menyukai hal2 di luar qur'an dan sunnah ini. Kadang kesibukan dunia dan segala cita2 duniawi kita menghalangi kita dari menuntut ilmu ini.
10. Padahal, bila menunda2 mencari ilmu dan beramal utk akhirat hanya karena hal2 duniawi, kita tidak pernah tahu kapan meninggal. Jangan sampai kita meninggal sebagai org awam yg cinta dunia atau sebagai ahlul bid'ah. Jangan sampai saat ditanya Mungkar dan Nakir, nabi kita siapa, kita tidak bisa jawab krn tindakan kita selama di dunia tdk pernah jalankan sunnah2 Rasul atau bahkan benci pada sunnah2 Rasul. Jgn sampai Mungkar dan Nakir bertanya apakah saat di dunia kita tidak dapat mencari tahu untuk mendapatkan ilmu dari qur'an dan sunnah lalu kita dipukulnya hingga jeritan kita dapat didengar oleh semua makhluk hidup kecuali jin dan manusia.
11. Bermegah2an juga merupakan bagian dari Wahn ini. Bukan kefakiran yang ditakutkan oleh Rasulullah atas kita. Justru terbukanya pintu2 kenikmatan dunia bagi kita yang membuat Rasulullah solallaahu alaihi wasallam khawatir karena itulah yang menghancurkan umat2 sebelum kita.
12. Namun, bukan berarti juga harus membenci dunia dan tidak mau menjalaninya. Hanya sajaa kita harus sadar bahwa nikmat dunia adalah ujian yang potensial menjauhkan kita dari Allah. Jadi, jangan terlalu tenggelam dalam kehidupan dunia. Menjauhlah sejenak dari dunia untuk memahami hakikat dunia. Datangilah majelis2 ilmu yg sesuai dgn qur'an dan sunnah. Malaikat2 akan duduk bersama dan mendoakan orang2 yg datang ke majelis ilmu.
13. Ingatlah bahwa nikmat dunia ini sangat sedikit dan singkat. Nikmat di surgalah yang abadi dan nikmat terbesar adalah nikmat ketika dapat melihat Allah subhaanahu wata'aala, Robb yg menciptakan kita.
14. Orang yang mendapat nikmat dunia lebih memang lebih diuji, tapi sebenarnya beruntung juga. Orang kaya dapat bersedekah lebih banyak drpd fakir miskin. Ini adalah suatu kesempatan yang harus disyukuri. Kita juga jangan iri pada nikmat dunia yang dimiliki org lain krn bisa jadi kita dpt bersabar menjadi org miskin tapi tidak dapat menjaga amanah ketika mendapatkan harta yang sangat banyak. Setiap orang ada ujiannya masing2.
15. Tuntutlah ilmu dan beramal untuk bekal akhirat kita dan jangan pernah merasa rugi bila berkorban utk akhirat kita. Jgn hitung2 untung rugi dgn Allah krn Allah tidak pernah hitung2an dalam memberi nikmat kepada kita.
Terapi Penyakit Wahn
Merindukan Diri Masa TK dan SD
Pernah ada suatu masa di mana Rima tidak banyak bicara dan bersabar menghadapi segala celaan
Saat itu dia baru memasuki bangku sekolah dan berharap mendapatkan teman-teman baru selain boneka-bonekanya di rumah.
Tentu saja dia awalnya sangat bersemangat. Meski ternyata dunia sekolah anak pun tidak selalu menyenangkan untuk semua anak.
Karena dia tidak terlihat seperti anak2 Indonesia lain pada umumnya dan saat itu kebencian pada orang2 China sedang menjadi2, maka jadilah dia sasaran olok-olok anak2 di sekolahnya. Terutama karena dia tipe anak cengeng yang diganggu sedikit langsung menangis, anak2 itu pun semakin bersemangat mengolok-oloknya.
Rima kecil pun tidak dapat menyalahkan Allah yang menciptakan matanya yang begitu sipit. Tidak pula dapat menyalahkan garis keturunannya karena keturunan China di darahnya itu sudah beberapa generasi sebelumnya. Entah kenapa saat lahir, mukanya tiba2 sudah mendapat mata sipit seperti itu. Sering kali ayahnya bercanda beliau berpikir dia tertukar dengan bayi Korea, tapi nyatanya semua bukti mendukung fakta bahwa anak Korea itu adalah anaknya.
Selama mengalami masa bullying di sekolah itu Rima kebanyakan hanya diam.
Bila diam, bagi anak2 lain itu salah.
Lalu dia coba bereaksi dengan menangis.
Bila menangis, bagi anak2 lain itu lebih salah lagi.
Lalu Rima diam lagi, tidak mengadu pada guru, tapi guru2 memergoki bullying tersebut.
Bagi anak2 itu, salah Rima lagi karena dia tukang ngadu.
Lalu Rima coba adukan masalahnya dengan berdo'a
Bagi anak2 itu, Rima sok alim.
Dulu rasanya semua yang dilakukan oleh makhluk bernama Rima itu selalu salah di mata mereka. Tapi Rima kebanyakan diam dan tidak mengeluh terlalu banyak. Tidak membalas apa2. Seolah2 mulut dan tangannya dijahit untuk tidak melakukan perlawanan.
Kadang2 bila ingat kediaman Rima kecil itu, Rima yang dewasa ini jadi kesal. Kenapa makhluk bodoh itu tidak dapat membela dirinya sama sekali? Itu kan hanya olok2 dan gangguan sesama anak kecil. Mengapa harus nikmati masa kecil dgn olok2 setiap hari selama kurang lebih 8 tahun tanpa lakukan perlawanan berarti? Kebodohan yg bagi Rima remaja harus ditinggalkan sehingga pada fase berikutnya dlm hidup, dia tidak seperti itu lagi.
Namun, setelah mengalami banyak fase hidup lainnya, Rima sekarang sangat merindukan diri Rima yang waktu kecil itu. Karena ternyata saat melakukan perlawanan pada orang2 yg mengganggunya, ada suatu kekuatan yg lebih jahat dari dalam diri Rima melebihi jahatnya org lain di luar dirinya yg coba mengganggunya. Oleh karena itu, Rima berharap dapat menjadi seperti dirinya waktu kecil lagi. Di saat kekuatan jahat ini memaksa untuk keluar dari tubuhnya, dia berharap dapat menjahit mulut dan tangannya seperti yang berhasil dilakukan ketika dia masih kecil dulu.