Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.
Alhamdulillaah, saya dan Melody pada hari Kamis 12 Desember 2013 dapat mengikuti kajian sunnah Dialog 3 Ulama di Masjid UI, Depok. Berikut adalah catatan yg bisa saya ambil dari dialog dengan ketiga ulama tersebut (Syaikh Ali Hasan Al Halabi dari Yordania, Syaikh Najih Ibrahim dan Syaikh Hisyam dari Mesir.
Syaikh Ali Hasan:
Mu'min harus saling menasehati dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang. Solusi menghadapi masalah hidup harus sesuai dgn ilmu dan dakwah di jalan Allah. Solusi yang bertentangan dengan persaudaraan Muslim hanya akan mendatangkan kerugian. Sebelum mencari solusi, perlu disadari bahwa kita adalah bagian dari problem yang ada karena telah dinyatakan oleh Allah bahwa keburukan yang menimpa kita itu berasal dari kita sendiri. Akibat perbuatan manusia.
Solusi dari Syaikh Ali Hasan (terkait terorisme):
1. Masalah fanatisme agama. Jgn berlebih2an dlm beragama, dlm artian jgn melakukan tindakan radikal yg berujung pada kekerasan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Teks qur'an dan sunnah memang dpt diakses semua orang. Tapi, pemahaman mengenai bagaimana cara menerapkan nash/teks2 tersebut bukan semau kita. Pemahamannya harus menggunakan metode yang telah digunakan ulama2 terdahulu. Setiap kali kita berbeda pendapat, penting ditanyakan dari imam/ahli agama mana pendapat ini berasal. Bila ulama yg jd rujukan sudah terpercaya, telaah dalil yg dirujuk oleh ulama/imam/ahli agama ini. Bila pemahaman sesuai dengan manhaj/metode berpikir para ulama sunnah selama ini maka diterima. Bila tidak, maka ditolak (catatan tambahan: ternyata dasar2nya mirip dengan sistem akademik di universitas saat ini).
2. Masalah ilmiah tidak boleh dimasuki begitu saja oleh masyarakat awam. Tugas masyarakat awam adalah mengikuti ulama. Rasulullah telah menubuatkan bahwa sebelum kiamat ada tahun2 penipuan. Banyak pengkhianat dapat kepercayaan. Banyak org terpercaya dianggap pengkhianat. Ada pendusta disebut jujur, ada org jujur disebut pendusta. Banyak jg orang yg tidak memiliki ilmu tapi menjelaskan masalah umum. Inilah sumber masalah. Mereka mampu mempengaruhi emosi orang2 utk mengikuti mereka hingga sekarang justru ulama2 yg terpinggirkan.
Misalnya tentang jihad. Memang jihad adalah amalan yg sangat utama dlm Islam. Siapa tdk menginginkan jihad sebelum meninggal, berarti dia mati dalam kemunafikan. Tapi jihad ada syarat dan aturannya. Tidak semua orang berhak berjihad tanpa memahami cara2nya. Haji itu lebih utama drpd jihad. Tp bnyk Muslim belum berhaji meski sudah mampu dan bnyk org berjihad tanpa tahu syaratnya.
Perlu diperhatikan ttg jihad:
a. Apa Rasul ketika berada di Mekkah selama 13 tahun itu berjihad? Tidak. Mengapa? Karena nabi dan para sahabat masih dalam kondisi lemah. Kondisi umat Islam saat ini lebih lemah lagi.
b. Saat di Madinah ketika marak jihad, pernahkah Rasulullah menyerang sebelum berdakwah? Tidak. Karena jihad bukan tujuan. Bila dakwah tidak diterima, jizyah tidak dibayar, dsb maka jihadlah jalan keluar. Aksi kekerasan pada warga sipil dgn dalih jihad sebenarnya bukan jihad sama sekali. Sangat jauh dari konsep jihad.
c.Pernahkah Rasulullah membunuh dengan muslihat? Tidak. Ini bukan akhlak Islam maupun akhlak manusia dan dilarang oleh nabi dan para sahabat. Membunuh warga sipil yg mendapat jaminan keamanan itu dilarang agama. Siapa yg melakukan ini dgn dalih jihad, maka itu adalah kebatilan.
Penyebab pemikiran radikal:
1. Cinta agama (awalnya memang baik)
2. Dominasi emosi
3. Pemahaman yang kurang pada agama
Syarat amal soleh adalah ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah. Hal ini hanya dapat dicapai dgn "ilmu."
Syaikh Hisyam:
Ada 6 pilar di dunia Islam saat ini. Kesemua pilar ini adalah tempat Islam menyebar dan kita bisa mencontoh bagaimana Islam menyebar di tiap pilar ini.
1. Mekkah (Tempat ini adalah tempat Rasulullah berdakwah, di mana akhlakul karimah yg beliau contohkan telah membuat para musuh berubah menjadi sahabat)
2. Syam dan Quds (Islam tersebar dengan akhlak baik pasuka Solahudin Al Ayyubi semasa perang salib. Bahkan saat perang pun mereka tetap menjaga akhlak)
3. Mesir (yang membuat banyak org Kristen di Mesir menjadi Muslim adalah jaminan keamanan yg ditawarkan setelah perang dan sikap pemimpin Muslim yang memaafkan di saat mereka memiliki kuasa)
4. Pakistan dan India (pasukan yg menaklukkan wilayah ini punya buku pedoman akhlakul karimah yg sesuai petunjuk Rasulullah)
5. Turki (ditaklukkan oleh pemimpin muda dan jaminan keamanan bagi orang kafir setelah perang membuat banyak yg beramai2 masuk Islam)
6. Indonesia (Islam masuk melalui akhlak baik para pedagang)
Sambil merenungkan contoh dari 6 pilar ini, sebagai pendakwah dan penuntut ilmu, perbaikilah sikap kita dengan masyarakat. Bersikaplah rendah hati. Kita harus sadar bahwa banyak yang butuh pencerahan. Sampaikan dengan akhlak yang baik.
Imam Malik pun dialog dengan khalifah yg menyiksanya. Beliau tetap memaafkan. Imam Malik menolak memberikan fatwa melawan pemerintahan.
Syaikh Najih Ibrahim (beliau pernah dipenjara pemerintah tp memaafkan. Pernah jg membujuk pemerintah membebaskan tahanan2 dari aliran radikal)
Syaikh berkata Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Salam dari Mesir.
Kakek dan nenek moyang kita memeluk Islam melalui dakwah, bukan peledakan. Bukan dinar yang diwariskan para nabi, tapi dakwah dan ilmu. Islam itu rahmat bagi seluruh alam (bukan hanya manusia). Bahkan dari hadits nabi, kita ketahui ada perempuan masuk neraka karena siksa kucing dan ada perempuan masuk surga karena beri minum seekor anjing.
Bergaullah dengan manusia dengan cara yang baik. Maafkanlah manusia. Islam itu rahmat, bukan peledakan. Dakwah ada kaidahnya. Kita ini da’i, bukan petugas pengadilan.
Mengkafirkan seorang Muslim sama dengan membunuhnya. Jangan merasa mengetahui apa yang ada di lubuk hati manusia. Hati-hati dengan takfir. Jangan bicara tentang surga, neraka, dan akhirat bila tidak memiliki ilmu (dari qur’an dan sunnah).
Bersihkan diri dari penyakit hati (iri, munafik, dsb). Berdakwahlah dan jangan doakan manusia hal2 yang tidak baik.
Jangan bunuh warga sipil, termasuk WNA yg kafir. Pemerintah Amerika/Australia dsb mungkin memang zalim, tapi ada juga warga sipil yang Muslim dan ada juga yang kafir dzimmi, yang tidak setuju dengan keputusan pemerintahnya.
Rasulullah melarang membunuh anak-anak, perempuan, dan orang tua bahkan dalam peperangan. Bahkan pohon pun tidak boleh dirusak saat perang. Rasulullah pernah berpesan “katakan pada Khalid jangan sampai ada wanita dibunuh oleh tentaramu.” Rasulullah sering menekankan bahwa warga sipil tidak boleh dibunuh.
Visa dan paspor turis asing adalah jaminan keamanan di negara Islam. Oleh sebab itu, tindakan meledakan bom yang membunuh turis asing itu tidak dibenarkan.
Jangan malas dalam mengamalkan Islam dan jangan pula berlebih2an.
Poin tentang jihad yang harus diketahui:
Kapan saat yang tepat untuk jihad
Dengan apa kita berjihad
Di mana kita berjihad
Saat kita bukan pemimpin pasukan jihad, tugas kita berdakwah. Kita harus dapat menempatkan diri dalam konteks yang tepat.
========================================
Ada lagi pembicara keempat dari utusan kementrian agama. Dia menunjukan slide yang menyatakan mengapa terorisme merugikan negara. Dia berkata bahwa menyumpah2i negara barat saat khutbah Jum’at juga sudah merupakan gejala pemikiran radikal (yg utk hal ini dia benar karena tdk semua org di negara barat kafir dan sumpah menyumpah tidak diperkenankan untuk Muslim). Akan tetapi, kemudian utusan ini menuduh bahwa kebanyakan kelompok radikal berpaham salafi. Ini membuat audiens bingung.
Pertanyaan dari audiens:
Bagaimana dengan salafi yang takfiri?
Jawaban dari Syaikh Ali Hasan: Kategorisasi salafi yang takfiri ini salah. Salafi ya salafi. Takfiri ya takfiri. Jangan campur adukan yang haq dan yang batil. Ciri2 orang yg bermanhaj takfiri adalah pada umumnya sanad ilmu mereka terputus.
2. Memaafkan itu bagus. Tapi bagaimana kalau sikap tidak ramah kita karena ingin proteksi diri dari paham sesat atau malah kafir seperti syi’ah?
Jawaban dari Syaikh Najih Ibrahim: Takfir adalah urusan ulama dan petugas pengadilan. Tugas da’i/pendakwah adalah memahami ajaran Islam dengan benar. Kita hanya tahu indikator suatu paham itu kafir atau sesat, tapi kita tidak bisa sembarang putuskan si A kafir, si B kafir (takfir individu). Kekafiran, kefasikan, dan kezoliman itu berbeda. Jangan pukul rata. Bahkan pada orang yang jalankan sistem kufur, jangan sembarangan takfir tanpa dalil. Bahkan pada dasarnya hampir semua dari kita saat ini terpaksa menjalankan sistem kufur. Jangan kafirkan pemerintah yang masih Muslim. Kita tidak menjadi kafir karena bermaksiat. Maksiat hanya mengurangi iman, namun tidak membatalkan iman tersebut.
3 Ada protes dari seorang ikhwan dan seorang akhwat tentang pernyataan salafi adalah paham radikal yang dinyatakan oleh utusan dari kementrian agama (kelihatannya si utusan ini pun bahkan tidak tahu bahwa ketiga syaikh yang ada di sebelahnya bermanhaj salaf). Tanggapan dari para Syaikh adalah sebagai berikut:
Syaikh Ali Hasan: Manhaj yang benar adalah manhaj salafussolih, karena ulama generasi sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in-lah yang melaksanakan ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Rasulullah. Manhaj inilah yang harus kita ikuti.
Syaikh Najih Ibrahim: Dakwah salafiyah bukanlah dakwah yang sesat. Dakwah ini menunjukan bahwa kita mencintai semua sahabat nabi tanpa terkecuali, tidak seperti paham syi’ah. Jadi dakwah salafiyah bukanlah dakwah yang sesat.
Demikian catatannya. Selanjutnya, dialog menjadi agak “hangat” dan untungnya terputus waktu dzuhur. Hehe.
Dialog dengan 3 Ulama di Masjid UI
Taman Rahasia Karmina (Bagian I)
Pertama
Ini bukanlah kisah pada zaman dahulu kala. Ini kisah yang terjadi di akhir zaman. Bisa di masa depan atau di masa kini. Bisa beberapa tahun, minggu, bulan, atau hari ke depan. Bisa juga hari ini. Tapi tentu saja, ini hanya kisah fiksi.
Pada suatu zaman modern, hiduplah seorang anak perempuan bernama Karmina. Dia tinggal bersama kedua orang tua dan neneknya. Orang tua Karmina bekerja di kantor dan mereka sangat sibuk. Mereka jarang ada di rumah, bahkan lebih sering di luar negeri. Neneknya sudah amat tua karena memang sang nenek jarak usianya juga cukup jauh dari putrinya yang merupakan ibunda Karmina. Kesibukan orang tua Karmina membuat mereka sanggup menghidupi keluarga kecil itu di sebuah rumah yang cukup besar dengan taman yang indah. Kesibukan itu juga yang membuat Karmina lebih sering menghabiskan waktunya di rumah besar tersebut bersama neneknya dan orang-orang yang bertanggung jawab mengurus rumah besar tersebut.
Sang nenek memiliki suatu keinginan yang sangat aneh yang terpaksa dikabulkan oleh Karmina dan kedua orang tuanya. Beliau ingin dipanggil dengan panggilan “Nenek Drina.” Drina adalah nama sang nenek. Tentunya lebih wajar bila beliau ingin dipanggil Nenek Karmina, tetapi wanita tua itu memaksa bahwa dia tidak boleh dipanggil dengan panggilan lain selain “Nenek Drina.”
“Aku suka namaku,” ujar sang nenek, “jadi meski aku sudah nenek-nenek, aku tetap ingin dipanggil dengan namaku.”
Tuanya sang nenek sering membuat dia sering meminta hal-hal yang aneh dan sering kali pikun terhadap hal-hal kecil atau hal-hal yang baru saja terjadi. Tapi, itu tidak masalah bagi Karmina, Nenek Drina adalah orang yang sangat baik dan sering mengajaknya solat berjamaah dan mengajarinya membaca Al Qur’an.
Sejak balita, kehidupan Karmina berkisar di situ-situ saja. Di rumah-rumah saja. Dia juga tidak banyak bicara dan lebih banyak mengikuti apa yang dilakukan oleh neneknya. Nenek Drina mengajaknya solat berjamaah, baca qur’an, dan memakaikannya jilbab, meskipun ibunya sering kali mengatakan bahwa itu tidak perlu karena Karmina masih kecil. Mereka sempat berdebat beberapa waktu mengenai apakah Karmina sebaiknya memakai jilbab sejak kecil, tapi Nenek Drina-lah pemenangnya karena ayah Karmina lebih setuju dengan pendapat mertuanya.
Saat usianya menginjak 4 tahun, orang tua Karmina memasukannya ke sebuah sekolah bagus yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Tapi karena terbiasa mengunci mulutnya di rumah, maka dia tidak memiliki begitu banyak teman. Dia juga merasa tidak nyaman berada di sekitar orang asing. Jadi, dia hanya datang ke TK saja, mengikuti apa yang disuruh guru, belajar berhitung dan membaca, lalu pulang ke rumah. Di rumah, dia mengikuti apa saja yang dilakukan nenek, solat berjamaah, baca qur’an, dan sesekali mengurus bunga-bunga di taman, lalu paginya pergi ke sekolah. Di hari Minggu pun sama saja. Yang berbeda mungkin hanya satu. Neneknya mengajaknya merangkai bunga dan bermain scrabble untuk melatih kosakata bahasa Inggris.
Teman Karmina, selama beberapa tahun pertama dalam hidupnya hanya Nenek Drina saja. Tentu dia berterima kasih dengan juru masak di rumahnya yang memberinya makanan-makanan enak dan pada satpam yang menjaga rumahnya, serta pak supir yang sering mengantarnya pergi ke TK, meskipun jarak antara rumah dan sekolahnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki meski memakan waktu lebih lama. Tapi menjadikan mereka teman? Tentu tidak.
Suatu hari, karena mulai merasa kesepian, Karmina meminta izin pada orang tuanya agar dia dapat memelihara salah satu kucing jalanan yang berkeliaran di sekitar rumah untuk dijadikan sahabat. Tentu saja permintaan izin ini dilakukan ketika orang tuanya ada di rumah, dan itu jarang sekali terjadi. “Sahabat? Seekor kucing jalanan?” tanya ibunya sambil mengernyitkan dahi.
Karmina hanya mengangguk.
“Nak, kucing jalanan itu liar, suka buang air sembarangan. Nanti kalau merusak taman nenek bagaimana?” sang ibu bertanya.
Belum sempat Karmina menjawab, ayahnya sudah menambahkan dengan tegas, “Dan mereka suka mencuri. Meskipun sudah diberi makan, mereka akan tetap mencuri.”
Singkatnya, permintaan Karmina ditolak. Sebagai ganti untuk menebus kekecewaan putrinya, kedua orang tua Karmina membelikannya boneka hewan yang banyak. Ada kelinci, babi, kodok, singa, dinosaurus, paus, kelinci lagi, dinosaurus lagi, badak, dugong, paus lagi, anteater, penguin, tupai, koala, kelinci lagi, keledai, sapi, dan gurita. Tapi tidak ada kucing. Sekian banyak boneka ini tidak dapat menghibur kesedihan Karmina yang tidak dapat memiliki sahabat seekor kucing.
Sebagai seorang manusia yang baru pertama kali merasakan hilangnya harapan dan tak tercapainya keinginan di dunia ini, tentu Karmina sedih sekali. Layaknya anak-anak normal lainnya, dia pun menangis. Sayangnya, tangisannya begitu lantang melampaui tangisan anak-anak pada umumnya.
Saat Karmina sedang menangis itu, orang tuanya sudah berangkat kerja membiarkan anaknya menikmati kamar penuh boneka dengan penuh keputusasaan. Tangisan itu begitu memilukan hingga juru masak, satpam, dan pak supir pun pusing mendengarnya. Tidak ada satu pun di antara mereka yang berhasil mendiamkan gadis kecil malang itu, bahkan meski sudah diberikan cokelat dan balon. Tangisannya malah bertambah lantang hingga semua tetangga mendengar. Semua mendengar kecuali Nenek Drina. Pendengarannya sudah terganggu dan dia sedang asyik merawat bunga matahari, lily, deasy, dan anggrek yang ada di tamannya. Dia menyangka suara sayup-sayup yang terdengar di telinganya adalah adzan yang memang berkumandang beberapa saat sebelum Karmina menangis. Nenek Drina hanya bergumam, “lama sekali adzannya. Dari tadi nggak selesai-selesai.”
Ketika dia masuk ke dalam rumah, barulah Nenek Drina mendengar lengkingan suara Karmina. Nenek Drina menghampiri Karmina di kamarnya yang sedang dikelilingi juru masak, satpam, dan pak supir yang sejak dari tadi terus gagal mendiamkannya. Nenek Drina memberi isyarat pada mereka bertiga untuk meninggalkan kamar itu dan mengambil alih tugas untuk mendiamkan cucunya.
“Kenapa sayang? Cep... cep..” ujar Nenek Drina sambil memangku Karmina. “Ini bunga untukmu.”
Nenek Drina memberikan sebuah vas berisi bunga dari tamannya yang telah dirangkai dengan rapi. Karmina berhenti menjerit melihat bunga itu, tetapi tidak menyentuhnya, dan masih berusaha menahan air matanya yang masih terus keluar.
Melihat cucunya tidak terlalu bersemangat dengan vas berisi bunga itu, Nenek Drina meletakannya di meja tulis Karmina yang terletak di sebelah tempat mereka duduk. “Ya sudah, kamu mau apa?” tanya Nenek Drina.
“Aku ngantuk, Nek,” jawab Karmina yang nampak sudah kelelahan menangis.
“Ya sudah. Nanti kamu tidur siang. Tapi solat Dzuhur berjamaah dulu sama Nenek. Tadi kayaknya Nenek sudah dengar suara adzan.”
Karmina pun menghapus air matanya dengan air wudhu dan solat berjamaah dengan sang nenek. Kesedihan di hatinya belum terhapus, sehingga setelah solat, dia meminta pada Allah agar diberikan sahabat seekor kucing hidup, bukan hanya boneka.
Setelah solat, Karmina langsung melompat ke tempat tidur dan menarik selimut. Nenek Drina yang melihat itu langsung menegur, “Sebelum tidur, wudhu lagi.”
“Kenapa, nek? Wudhu kan hanya untuk sebelum solat?” tanya Karmina yang sudah lelah dan buru-buru ingin tidur.
“Karena Rasulullah solallaahu alaihi wasallam berwudhu sebelum tidur,” jawab Nenek Drina singkat.
Karmina bingung. Dia sering mendengar nama Rasulullah atau Muhammad disebut oleh Nenek Drina dan kedua orang tuanya. Tapi dia belum paham mengapa orang ini harus selalu ditiru semua tindakannya. Tapi, karena Karmina terbiasa diam dan mengikuti neneknya, maka dia menurut saja.
Setelah menemani Karmina berwudhu, Nenek Drina mengantar cucunya ke tempat tidur dan berkata, “Sebelum tidur, baca doa. Lalu baca surat Al Ikhlas, An-Naas, dan Al Falaq masing-masing tiga kali.”
Karmina terdiam karena tidak mengerti.
“Kalau baca itu, Insya Allah bisa bermimpi indah. Mimpi keinginan-keinginanmu menjadi nyata,” ujar Nenek Drina lagi.
Mendengar itu, Karmina langsung menurut. Dia sangat ingin bahkan dalam mimpi saja dapat memiliki sahabat seekor kucing yang hidup. Bukan boneka.
Bersambung
Dari Utsman bin Affan rodhiallaahu’anhu, ia menuturkan bahwa Rasulullah solallaahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang wudhu’ dan menyempurnakan wudhu’-nya, niscaya dosa-dosanya akan keluar termasuk keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)
Cerita Fiksi Mu'bah, dengan Syarat...
Alhamdulillaahirobbil'aalamiin. Setelah membaca beberapa referensi dari fatwa2 ulama, ternyata sebagian besar memperbolehkan membaca dan menulis cerita fiksi, dengan syarat tidak melalaikan dari amalan wajib, hanya mengajak/mencontohkan akhlak2 mulia (tidak mengajak pada hal2 buruk), dan semua orang yang membaca harus sadar bahwa itu adalah fiksi.
Hal ini berdasarkan hadits berikut: Terdapat hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sampaikanlah cerita-cerita yang berasal dari Bani Israil dan itu tidaklah mengapa” (HR Ahmad, Abu Daud dll). Dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah terdapat tambahan, “Karena sesungguhnya dalam cerita-cerita Bani Israil terkandung cerita-cerita yang menarik”. Tambahan Ibnu Abi Syaibah ini dinilai sahih oleh Al Albani.
Namun beberapa dari ulama Hanafi memang memakhrukhkannya karena mirip dengan dusta dan mengharamkannya bila melalaikan dari amalan2 wajib.
Semoga aku bisa tetap menulis fiksi tanpa melalaikan dari amalan wajib dan semoga fiksi yang akan kubuat bermanfaat.
Terapi Penyakit Wahn
Assalamu'alaikum Warrohmatullaahi Wabarokaatuh
Hari ini saya mengikuti kajian salaf di Masjid Nurul Iman, Blok M Square. Topik yang dibicarakan adalah Terapi Penyakit Wahn (Cinta Dunia). Pembicaranya adalah Ustadz Abu Ihsan Al Maidany. Berhubung pola ceramahnya tidak runut seperti skripsi, mungkin sebaiknya kita bahas per poin saja daripada dibuat ringkasan dalam bentuk paragraf.
1. Penyakit rohani dialami semua orang, awam berilmu, tua muda, miskin kaya, dst.
2. Penyakit jasmani penyebabnya penyakit rohani, tapi orang2 saat ini lebih fokus kepada penyembuhan penyakit jasmani saja.
3. Wahn (Cinta Dunia) adalah salah satu penyakit rohani.
4. Seperti yang tertera pada hadits berikut: “Hampir saja ummat-ummat saling memanggil (menyerang) menuju kalian sebagaimana orang-orang yang mau makan saling memanggil kepada nampannya”. Ada yang bertanya, “Apakah karena kita sedikit saat itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian buih laksana buih ombak. Allah benar-benar akan mencabut perasaan segan terhadap kalian dari dada musuh kalian; Allah akan mencampakkan kelemahan dalam hati kalian”. Ada yang bertanya, “Apa kelemahan itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia, dan takut mati”. [HR. Abu Dawud dalam Kitab Al-Malahim (4297). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (958)]
5. Maksudnya adalah jumlah Muslim saat itu banyak secara kuantitas, tapi kualitas sangat buruk. Sangat mencintai dunia dan membenci akhirat. Berpikir untuk kesuksesan dunianya tapi tidak berpikir tentang akhiratnya dan melupakan ajaran2 agama Islam.
6. Yang dimaksud seperti buih adalah: terbawa arus airnya. Muslim pada kondisi yang dijelaskan di hadits ini taqlid pada orang barat untuk urusan dunia tetapi kreatif dalam urusan agama (bid'ah). Padahal seharusnya kita kreatif dlm hal2 yg berhubungan dengan dunia dan taqlid pada hal2 terkait agama karena Islam yang dibawa oleh Rasulullah solallaahu alaihi wasallam itu sudah sempurna.
7. Buih air juga bercampur dengan kotoran. Ini terlihat dari bid'ah2 yang dijalankan oleh Muslim2 saat ini. Bid'ah dan khurafat itu adalah kotoran2 yg menodai Islam karena akhirnya jadi rancu mana Islam yang benar-benar murni dan mana yang ditambah2kan oleh ahlul bid'ah.
8. Selain kotoran dari kegiatan2 bid'ah, ada juga kotoran2 dari hadits2 palsu yang banyak diterima masyarakat. Dulu pernah ada pemalsu hadits yang dihukum mati dan sebelum dihukum, dia mengaku telah memalsukan 4000 hadits. Hadits2 palsu ini berbahaya karena dapat menukar mana yang haram dan halal dan akhirya menyesatkan manusia hingga generasi2 selanjutnya.
9. Oleh karena itu, penyakit2 rohani ini harus disembuhkan dengan mengembalikan diri pada qur'an dan sunnah. Pelajari ilmu dari qur'an dan sunnah dan amalkan apa yang sudah diketahui. Semudah itu, tapi terkadang susah karena kita sudah terlanjur menyukai hal2 di luar qur'an dan sunnah ini. Kadang kesibukan dunia dan segala cita2 duniawi kita menghalangi kita dari menuntut ilmu ini.
10. Padahal, bila menunda2 mencari ilmu dan beramal utk akhirat hanya karena hal2 duniawi, kita tidak pernah tahu kapan meninggal. Jangan sampai kita meninggal sebagai org awam yg cinta dunia atau sebagai ahlul bid'ah. Jangan sampai saat ditanya Mungkar dan Nakir, nabi kita siapa, kita tidak bisa jawab krn tindakan kita selama di dunia tdk pernah jalankan sunnah2 Rasul atau bahkan benci pada sunnah2 Rasul. Jgn sampai Mungkar dan Nakir bertanya apakah saat di dunia kita tidak dapat mencari tahu untuk mendapatkan ilmu dari qur'an dan sunnah lalu kita dipukulnya hingga jeritan kita dapat didengar oleh semua makhluk hidup kecuali jin dan manusia.
11. Bermegah2an juga merupakan bagian dari Wahn ini. Bukan kefakiran yang ditakutkan oleh Rasulullah atas kita. Justru terbukanya pintu2 kenikmatan dunia bagi kita yang membuat Rasulullah solallaahu alaihi wasallam khawatir karena itulah yang menghancurkan umat2 sebelum kita.
12. Namun, bukan berarti juga harus membenci dunia dan tidak mau menjalaninya. Hanya sajaa kita harus sadar bahwa nikmat dunia adalah ujian yang potensial menjauhkan kita dari Allah. Jadi, jangan terlalu tenggelam dalam kehidupan dunia. Menjauhlah sejenak dari dunia untuk memahami hakikat dunia. Datangilah majelis2 ilmu yg sesuai dgn qur'an dan sunnah. Malaikat2 akan duduk bersama dan mendoakan orang2 yg datang ke majelis ilmu.
13. Ingatlah bahwa nikmat dunia ini sangat sedikit dan singkat. Nikmat di surgalah yang abadi dan nikmat terbesar adalah nikmat ketika dapat melihat Allah subhaanahu wata'aala, Robb yg menciptakan kita.
14. Orang yang mendapat nikmat dunia lebih memang lebih diuji, tapi sebenarnya beruntung juga. Orang kaya dapat bersedekah lebih banyak drpd fakir miskin. Ini adalah suatu kesempatan yang harus disyukuri. Kita juga jangan iri pada nikmat dunia yang dimiliki org lain krn bisa jadi kita dpt bersabar menjadi org miskin tapi tidak dapat menjaga amanah ketika mendapatkan harta yang sangat banyak. Setiap orang ada ujiannya masing2.
15. Tuntutlah ilmu dan beramal untuk bekal akhirat kita dan jangan pernah merasa rugi bila berkorban utk akhirat kita. Jgn hitung2 untung rugi dgn Allah krn Allah tidak pernah hitung2an dalam memberi nikmat kepada kita.
Merindukan Diri Masa TK dan SD
Pernah ada suatu masa di mana Rima tidak banyak bicara dan bersabar menghadapi segala celaan
Saat itu dia baru memasuki bangku sekolah dan berharap mendapatkan teman-teman baru selain boneka-bonekanya di rumah.
Tentu saja dia awalnya sangat bersemangat. Meski ternyata dunia sekolah anak pun tidak selalu menyenangkan untuk semua anak.
Karena dia tidak terlihat seperti anak2 Indonesia lain pada umumnya dan saat itu kebencian pada orang2 China sedang menjadi2, maka jadilah dia sasaran olok-olok anak2 di sekolahnya. Terutama karena dia tipe anak cengeng yang diganggu sedikit langsung menangis, anak2 itu pun semakin bersemangat mengolok-oloknya.
Rima kecil pun tidak dapat menyalahkan Allah yang menciptakan matanya yang begitu sipit. Tidak pula dapat menyalahkan garis keturunannya karena keturunan China di darahnya itu sudah beberapa generasi sebelumnya. Entah kenapa saat lahir, mukanya tiba2 sudah mendapat mata sipit seperti itu. Sering kali ayahnya bercanda beliau berpikir dia tertukar dengan bayi Korea, tapi nyatanya semua bukti mendukung fakta bahwa anak Korea itu adalah anaknya.
Selama mengalami masa bullying di sekolah itu Rima kebanyakan hanya diam.
Bila diam, bagi anak2 lain itu salah.
Lalu dia coba bereaksi dengan menangis.
Bila menangis, bagi anak2 lain itu lebih salah lagi.
Lalu Rima diam lagi, tidak mengadu pada guru, tapi guru2 memergoki bullying tersebut.
Bagi anak2 itu, salah Rima lagi karena dia tukang ngadu.
Lalu Rima coba adukan masalahnya dengan berdo'a
Bagi anak2 itu, Rima sok alim.
Dulu rasanya semua yang dilakukan oleh makhluk bernama Rima itu selalu salah di mata mereka. Tapi Rima kebanyakan diam dan tidak mengeluh terlalu banyak. Tidak membalas apa2. Seolah2 mulut dan tangannya dijahit untuk tidak melakukan perlawanan.
Kadang2 bila ingat kediaman Rima kecil itu, Rima yang dewasa ini jadi kesal. Kenapa makhluk bodoh itu tidak dapat membela dirinya sama sekali? Itu kan hanya olok2 dan gangguan sesama anak kecil. Mengapa harus nikmati masa kecil dgn olok2 setiap hari selama kurang lebih 8 tahun tanpa lakukan perlawanan berarti? Kebodohan yg bagi Rima remaja harus ditinggalkan sehingga pada fase berikutnya dlm hidup, dia tidak seperti itu lagi.
Namun, setelah mengalami banyak fase hidup lainnya, Rima sekarang sangat merindukan diri Rima yang waktu kecil itu. Karena ternyata saat melakukan perlawanan pada orang2 yg mengganggunya, ada suatu kekuatan yg lebih jahat dari dalam diri Rima melebihi jahatnya org lain di luar dirinya yg coba mengganggunya. Oleh karena itu, Rima berharap dapat menjadi seperti dirinya waktu kecil lagi. Di saat kekuatan jahat ini memaksa untuk keluar dari tubuhnya, dia berharap dapat menjahit mulut dan tangannya seperti yang berhasil dilakukan ketika dia masih kecil dulu.
Mari Bantu Saudara2 Muslim Kita
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh
Tidak hentinya saya hendak mengingatkan saudara2 Muslim saya di Indonesia yang mungkin masih terbuai dengan kehidupan sehari-hari yang menyenangkan. Sejenak, marilah kita pikirkan nasib saudara2 kita sesama Muslim yang sedang mengalami banyak cobaan di Suriah, Myanmar, Mesir, Palestina, dan di belahan bumi lainnya. Mereka mengalami pembantaian secara sadis, wanita2 mereka diperkosa, anak2 mereka dipenjara, disiksa, dan dibunuh dengan cara yang lebih kejam daripada membunuh hewan. Selain
Ingatlah kewajiban kita sebagai sesama Muslim:
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan (QS. Al-Anfal: 72)
Selain doa dan menyebarkan informasi akurat di sana (banyak fitnah tertuju pada mujahidin di sana), kita juga dapat memberikan bantuan melalui donasi. Seperti sabda Rasulullah solallaahu alaihi wasallam: “Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, nyawa dan lisan kalian.” (HR Abu Dawud)
Donasi untuk Suriah bisa disalurkan melalui Yufid.TV:
Donasi untuk Suriah – infak fi sabilillah, insyaaAllah – dapat anda salurkan melalui
BNI Syariah 0221319083 a.n Fajar Septiadi
Bank Muamalat 5350001842 a.n Afzal Moezakkiy Bahrun
Bank Central Asia 8610197257 a.n. Hendri Syahrial, SE
Bank Rakyat Indonesia 023601003260531 a.n. Fajar Septiadi
Donasi insya Allah akan digunakan untuk membelikan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan relawan yang insya Allah akan diterjunkan ke Suriah.
Konfirmasi terkait donasi Suriah melalui email finance@yufid.org atau via SMS ke 0878 82 888 727 (Suriah # Nama # Daerah Asal # Jumlah Donasi # Bank # Tanggal)
Contoh: Suriah#Muhammad#Bekasi#1.000.000#Mandiri#21/11/2012
Semoga sumbangan yang anda salurkan menjadi amal soleh yang bisa dipetik hasilnya pada hari kiamat dan Allah ganti dengan yang lebih baik. Amin
atau Hilal Ahmar Society:
SUNDUQ SURIAH
Bank Syariah Mandiri (BSM)
No Rek. 7038 9883 97
an. Yayasan Hilal Ahmar
Sementara itu, donasi untuk Rohingya bisa disalurkan melalui:
Salurkan donasi untk ROHINGYA melalui
ACT-Aksi Cepat Tanggap
Care for humanity.
Ke rekening :
1. BSM 701388 4662
a/n Program Bantuan untuk Rohingya
2. BCA 676 030 0860
3. Bank Mandiri 128 000 472 3620
4. Permata syariah 097 061 3048
a/n Aksi Cepat Tanggap.
Untuk Mesir, saat ini saya belum mengetahui ada solusi bantuan dana yang dapat diberikan. Bila ada yang mengetahui infonya, mungkin bisa memberitahukan saya juga agar bisa berbagi dengan yang lain. Demikian juga bila ada hal2 konkrit yang dapat diberikan untuk saudara2 Muslim di Thailand, Mali, Somalia, dsb, mohon di-share di sini.
Amalan untuk Menghapus Dosa
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh
Berhubung semalam saya merenungkan dosa2 saya udh segede gaban, saya ingin list amal2 baik yg mungkin bisa kita mulai lakukan (krn kita blm dpt kesempatan jihad langsung dan mati syahid). Mari berlomba2 dlm kebaikan dan taqwa seperti yang tersurat di Al-Maidah: 2.
1. Memperbaiki hubungan dengan orang tua. Menjaga volume suara agar tidak tinggi dan menyinggung perasaan mereka. Mengajak orang tua menjalankan sunnah dan meninggalkan bid'ah dan dosa dgn cara yg baik. Bisa pelan2 print kajian2 yg penuh dgn dalil sahih lalu selipkan di tempat yg mudah mereka baca atau tulis hadits2 sahih dan tempel di mana2. Bila Rasulullah solallaahu alaihi wasallam dan para sahabat yg sampaikan langsung (tdk melalui perwakilan kalimat tidak langsung yang kita ucapkan) mungkin akan lebih mudah bagi mereka untuk menerima. JANGAN SAMPAI MEREKA TERSINGGUNG.
2. Mulai tambah hafalan qur'an setiap hari. Yang sudah dihafal, dilatih lagi saat solat (usahakan jd imam solat bila berjamaah dgn org2 yg hafalannya tdk sebanyak kita. untuk latihan lafadz juga). Bila sudah bagus hafalan, tajwid, panjang pendeknya, coba latihan hafalkan tulisan Arab-nya. Bisa dgn bantuan kesenian kaligrafi krn kalau bagus, mungkin bisa dijual dgn dinar dirham utk dpt rejeki
3. Mulai konsul ke wakala, tanya tentang dinar dirham, gabung jawaradinar, ikut festival pasar, siapkan bisnis kebutuhan sehari2 (coba masak enak, jahit pakaian/tas dsb, kumpulkan buku lama) lalu dijual saat festival pasar.
4. Kalau sedang menunggu kendaraan umum, giliran di bank/dokter/pusat administrasi, sedang dlm perjalanan, jangan bengong. banyak2 berzikir. supaya aware setiap saat jg kalau ada pencuri.
5. Perbanyak solat sunnah, perbanyak puasa sunnah
6. Perbaiki kesempurnaan solat dan wudhu. Rapatkan saf saat berjamaah, tinggalkan bacaan2 solat dan dzikir yg tdk ada sunnahnya, basuh bagian2 yg biasa cuma cebar cebur aja saat wudhu, jgn gunakan air berlebihan
7. Tahan diri saat dicela dalam dakwah, tp tegaslah bila yang dihina/dipermainkan ayat qur'an dan hadits.
8. Hindari debat, jauhi pengkafiran pd Muslim (bahkan yg kelakuannya sudah sangat buruk sekalipun)
9. Banyak download mp3 murottal. Putar murottal saat ada godaan dengarkan musik.
10. Jauhi acara TV yg tdk bermanfaat. Bila tak sengaja lihat krn org lain di ruangan sedang lihat, bacalah buku dan jgn fokus pada acara itu.
11. Perbaiki lagi hijabnya. Bila keluar rumah bahkan meski cuma di teras, pake kaos kaki. Beli manset supaya kalau ada baju yg lengannya ga terlalu panjang, tetep ketutup. Untuk laki2, usahakan celana 7/8 aja.
12. Perbaiki silaturahim yang terputus. Damaikan saudara2 yg bertikai.
Dan... masih banyak lagi. Kalau ada ide untuk menambahkan, silakan share bersama. Jangan remehkan amal sekecil apapun. Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Kita pasti bisa perbaiki kesalahan2 kita! hup! hup!
Kebiasaan-Kebiasaan Nabi Seputar Solat
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh
Kali ini saya akan membahas kebiasaan-kebiasaan Nabi Muhammad solallaahu'alaihi wassalam yang telah saya baca dari buku 165 Kebiasaan Nabi karya Abduh Zulfidar Akaha yang diterbitkan Pustaka Al Kautsar. Ada berbagai macam kebiasaan nabi yang dibahas di buku ini, namun yang akan saya sampaikan di blog ini hanyalah kebiasaan-kebiasaan beliau terkait Solat. Semua kebiasaan nabi yang ditulis di buku ini memiliki hujjah dari Qur'an dan Hadits sohih/hasan, Insya Allah. Untuk kebiasaan2 yang lain, silakan beli saja bukunya di toko2 buku terdekat. hohoho.
Kebiasaan2 nabi seputar solat di antaranya:
1. Selalu solat sunnah fajar dan meringankan solat sunnah tersebut. Aisyah rodhiallaahu anha berkata bahwa "Sesungguhnya Nabi Solallaahu'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan empat rokaat sebelum solat zuhur dan 2 rokaat sebelum Subuh." (HR Al Bukhari). Bahkan di riwayat lain dituliskan bahwa nabi solallaahu alaihi wasallam sendiri bersabda "Dua rokaat fajar lebih baik daripada dunia dan segala yang ada di dalamnya." (HR Muslim). Tidak hanya itu, beliau juga meringankan solat sunnah fajar. Bahkan Aisyah rodhiallaahu anha sering melihat beliau solat sunnah fajar dengan cepat hingga sang istri bertanya2 apakah sang nabi membaca Ummul Kitab (Al Fatihah) untuk solat sunnahnya. Maksudnya bukannya nabi tidak membaca Al Fatihah, tapi beliau mempercepat solat sunnah fajar dan hanya membaca surat2 pendek saja utk solat tersebut. Biasanya surat yang dibaca nabi saat solat sunnah fajar adalah Al Kafirun dan Al Ikhlas.
2. Nabi solallaahu alaihi wasallam sering berbaring sejenak setelah solat sunnah fajar dengan bertumpu pada bahu kanannya
3. Nabi solallaahu alaihi wassalam selalu solat sunnah empat rokaat sebelum zuhur dan bila tidak sempat melakukannya, beliau akan solat sunnah setelah zuhur (sering kali juga solat sebelum dan sesudah zuhur). Ini disebabkan karena waktu zuhur adalah waktu dibukanya pintu2 langit, sehingga Rosulullah solallaahu alaihi wasallam senang bila amal soleh diangkat saat itu.
4. Rosulullah solallaahu alaihi wasallam solat sunnah 2 rokaat atau 4 rokaat sebelum Ashar, sesuai hadits2 yang diriwayatkan Ali bin Abi Tholib rodhiallaahu anhu.
5. Rosulullah solallaahu alaihi wasallam juga solat sunnah 2 rokaat setelah solat Maghrib dan Isya
6. Rosulullah solallaahu alaihi wasallam sering mengakhirkan solat Isya. Bahkan beliau pernah bersabda "Sekiranya tidak memberatkan umatku, akan aku perintahkan mereka mengakhirkan solat Isya hingga sepertiga malam atau separuhnya. " (HR At-Tarmidzi).
7. Rosulullah solallaahu alaihi wasallam juga punya kebiasaan memanjangkan rokaat pertama dan memendekkan rokaat kedua. Jadi biasakan surat yang dibaca di rokaat pertama lebih panjang daripada yang dibaca di rokaat kedua.
8. Rosulullah solallaahu alaihi wasallam selalu bangun untuk solat malam dan melaksanakan 2 rokaat ringan sebelum solat malam. Selanjutnya, beliau akan memanjangkan solat malamnya. Nabi tidak pernah solat malam lebih dari 11 rokaat. Biasanya format yang digunakan adalah 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1. Rokaat ganjil terakhir adalah solat witir.
9. Nabi Muhammad solallaahu alaihi wasallam juga sering menyikat gigi ketika bangun malam sebelum melaksanakan solat. Bahkan beliau pernah bersabda, "Sekiranya tidak memberatkan umatku, niscaya akan aku perintahkan mereka untuk menggosok gigi setiap hendak solat." Tapi ini tidak wajib dilakukan karena memang Allah subhanaahu wata'aala telah memahami situasi umat Muslim di berbagai tempat di segala masa bahwa sering kali kita tidak sempat bersiwak/sikat gigi dalam banyak kondisi darurat. Oleh karena itu, hanya wudhu' saja yang diwajibkan. Namun, kebiasaan menggosok gigi ini juga amat baik jika sering dikerjakan.
10. Nabi Muhammad solallaahu alaihi wasallam membaca surat Al A'la pada rokaat pertama, Al Kafirun pada rokaat kedua, dan Al Ikhlas pada rokaat ketiga ketika solat Witir.
11. Nabi Muhammad solallaahu alaihi wasallam mengganti solat malamnya di siang hari jika berhalangan (sakit, dsb).
12. Rosulullah solallaahu alaihi wasallam solat dhuha 4 rokaat, seperti yang dinyatakan oleh Aisyah Rodhiallahu anha: "Rosulullah solallaahu alaihi wasallam solat dhuha 4 rokaat dan beliau menambah berapapun yang dikehendaki Allah." (HR Muslim). Dengan kata lain, sering kali beliau solat dhuha 4 rokaat, namun kadang2 lebih dari 4 rokaat. Di hadits lain pun, Rosulullah solallaahu alaihi wasallam juga menganjurkan umatnya mengerjakan solat dhuha 2 rokaat.
13. Nabi solallaahu alaihi wasallam juga tetap duduk hingga matahari bersinar setelah solat subuh (tidak tidur lagi).
14. Nabi solallaahu alaihi wasallam merapatkan dan meluruskan saf sebelum solat jama'ah dan menganjurkan solat berjamaahh di shaf pertama.
15. Nabi solallaahu alaihi wasallam mengangkat kedua tangan saat takbiratul Ihram, akan ruku' dan bangun dari ruku'. Beliau juga meletakkan tangan kanan atas tangan kiri ketika berdiri membaca Al Fatihah dan surat2 lain. Beliau juga mengarahkan pandangan ke tempat sujud ketika solat, memberi isyarat dengan telunjuk ketika tasyahud dan mengarahkan pandangan pada telunjuk tersebut, meringankan tasyahud pertama (hanya sampai syahadat, tidak menambah solawat nabi dst), meringankan solat berjamaah, menghadap ke arah kanan setelah solat jamaah, bersegera ke masjid ketika waktu solat, memperbaharui wudhu ketika akan solat (meskipun bila wudhu tidak batal, kita tdk perlu wudhu lagi), tidak mensolatkan jenazah yg masih berhutang (sebelum dilunaskan hutangnya oleh keluarga atau yg lain), menancapkan tombak sebagai pembatas jika solat di tanah lapang, dan mengajari solat pada orang yang baru masuk Islam.
Demikian beberapa kebiasaan nabi seputar solat. Semoga kita dapat mencontoh kebiasaan2 beliau dalam kehidupan sehari2.
Mursi, Presiden yang Hafal Qur'an
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh
Kali ini saya akan membahas buku Dr. Mursi Presiden yang Hafal Qur'an yang ditulis oleh Hepi Andi Bastoni, Mufid Haries, Akmal Sjafril, Zullkifli, dan Setyobudi. Sebenarnya buku ini saya beli di salah satu event ITJ tahun lalu, tp sekarang bukunya diminta gatse8, jd saya mau tulis dulu garis besar isi dan hikmah yang saya ambil dr buku ini sebelum berpisah dengannya. huhuhu.
Buku ini tidak hanya menceritakan tentang kisah hidup Muhammad Mursi dari sejak beliau masih kecil, mendapatkan pendidikan yang layak baik pendidikan Islam maupun ilmu dunia, dan akhirnya menjadi presiden Mesir (saat itu beliau belum dikudeta). Buku ini juga menceritakan secara garis besar bagaimana revolusi terjadi di Mesir, perjuangan Ikhwanul Muslimiin selama bertahun2 utk tegakkan pemerintahan yang Islami, dan bagaimana Mesir sebagai negara dgn jumlah Muslim yg banyak pernah memiliki hubungan yang erat dengan Indonesia disebabkan ikatan aqidah yang sama.
Melalui buku ini saya mengetahui bahwa masa kecil Mursi sangat sederhana, namun itu tidak membuatnya menyerah untuk mempelajari ilmu fardhu'ain (Islam) dan fardhu kifayah (dunia). Melalui buku ini saya juga mengetahui bahwa beliau pernah menimba ilmu di California, Amerika Serikat dan bersama istri dan anak2nya pernah sempat tinggal di sana. Yang menarik adalah, tinggal di negara sekuler tidak menjauhkan dia dari Islam karena dia tetaplah seorang hafidz yang soleh.
Melalui buku ini saya juga mengetahui bahwa istri Mursi dan anak2nya juga para penghafal Qur'an. Ini menunjukan bahwa beliau pun menunaikan kewajibannya sebagai pemimpin keluarga dengan baik, dengan mengajarkan istri dan anak2nya Al-Qur'an, sebuah pegangan hidup yang akan menjaga mereka dalam situasi apapun (termasuk dalam situasi sulit saat kudeta seperti ini mungkin). Melalui buku ini juga saya mengetahui bahwa beliau adalah seorang dosen yang tegas dan disiplin tapi juga sangat berkomitmen untuk membantu anak-anak didiknya untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan yang baik. Beliau pun lebih memilih mengabdi untuk pendidikan rakyat Mesir meskipun Amerika pun juga menginginkan jasanya.
Melalui buku ini, saya mengetahui bahwa beliau memutuskan bergabung dengan Ikhwanul Muslimin bukanlah karena ambisi menjadi presiden, tetapi karena ingin memperjuangkan Islam. Ini dibuktikan saat masa kepemimpinannya, dia memperjuangkan hukum Islam, membuka jalur Rafah yang mempermudah bantuan ke Palestina, dan bahkan terakhir yg tdk ditulis buku ini, beliau juga tegas mendukung jihad ahlusunnah di Suriah. Ini menunjukan kekuatan Ukhuwah Islamiyah-nya tidak sebatas Mesir semata.
Melalui buku ini, saya melihat banyak sekali sisi baik dari Mursi yang tidak akan saya lihat di media2 mainstream yang cenderung mengeksploitasi kekurangan beliau dan menutupi kebaikan2nya. Melalui buku ini, saya belajar mengenal Mursi seperti seorang saudara yang sama2 memiliki pandangan hidup Islam dan ingin menegakkannya (meskipun saya tidak setuju bila cara penegakannya melalui demokrasi) dan saya sangat bersyukur bahwa saudara Muslim kami di Mesir pernah memiliki pemimpin sebaik dia (yang kemudian disia2kan oleh orang2 liberal yang hanya ingin melihat Mursi dari halusinasinya sendiri. Mereka sering berimajinasi bahwa pria ini begitu buruk padahal tidak).
Buku ini sangat direkomendasikan untuk orang2 yang saat ini salah paham terhadap Mursi karena racun2 dari media2 sekuler. Di bagian akhir buku ini, kita juga diajak untuk mengingat hubungan mujahidin Mesir dan Indonesia yang sangat dekat. Pada tahun 40an dulu, mujahidin Mesir solat gaib utk syuhada Indonesia yang gugur di pertempuran2 mempertahankan kemerdekaan padahal mereka belum bertemu sebelumnya. Bagi mereka, kenyataan bahwa sebuah negara mayoritas Muslim nan jauh di sana dapat merdeka dan sedang berjuang mempertahankan kemerdekaannya sangat memotivasi bangsa Mesir untuk lepas dari jeratan kolonialisme juga.
Pentingnya Tauhid Bagi Muslim
Bismillaahirrohmaanirroohiim.
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.
1. Kali ini saya akan pos twit chirpstory saya tentang pentingnya Tauhid bagi Muslim. Semoga bermanfaat
2. Mohon dibaca dan direnungkan bersama agar amal kita berlandaskan tauhid yg kuat. Silakan cek ke blog ini utk penjelasan lebih lanjut mengenai tauhid: http://kebunhidayah.wordpress.com/2010/05/31/nasihat-tentang-pentingnya-dakwah-kepada-tauhid/
3. Tuhan itu ada. Tuhan hanya 1. Tuhan berbeda dgn makhluk-Nya. Maha Berkehendak. Ini konsep2 terlalu benar. Susah disangkal Muslim.
4. Tp apa yg biasa jd sasaran empuk setan? Alihkan fokus manusia bkn pd konsep tauhidnya, tp pada ajaran2nya dulu.
5. Pertama: bisikin "ah masa sih dzikir harus pakai ruas jari?" "Ah, masa sih laki2 halal poligami perempuan kgk?" "Ah ms sih Allah kyk gt?"
6. Lama2 kebanyakan yg dia pertanyakan ttg ajaran Islam, akhirnya dia mikir "ah Islam ribet bgt sih. Masa iya ini dr Allah?"
7. lalu dia lupa bahwa Islam satu2nya di dunia ini yg menyembah 1 Tuhan tanpa embel2 Tuhan menjelma jd makhluk. konsep tauhidnya lupa.
8. lalu dia lupa bahwa Islam satu2nya di dunia ini yg menyembah 1 Tuhan tanpa embel2 Tuhan menjelma jd makhluk. konsep tauhidnya lupa.
9. lalu apa yg menyebabkan pertanyaan2 ini muncul terlalu sering n terlalu banyak? ya krn lupa sering2 ingat tauhid. kyk lingkaran setan
10. lupa bahwa tujuan manusia dan jin diciptakan adalah utk beribadah pd Allah ta'aala. jd apapun yg kita lakukan semua krn tauhid kita.
11. manusia yg ga ngerti/ga percaya tauhid, bersin ya bersin aja. tp kalau org yg percaya tauhid bersin? dia langsung ingat Tuhannya. bersyukur.
12. bersyukur bahwa nafas kita ini datangnya dari Allah ta'aala. Ada hambatan di hidung dikit, kalau ga dikeluarkan, bahaya.
13. org yg bertauhid itu makan ingat Allah, minum ingat Allah, masuk kamar mandi ingat Allah, belajar ingat Allah, cari jodoh ingat Allah.
14. jd kalau lg belajar rajin2, azan bunyi, dia tutup bukunya, wudhu, solat. #ntms #lainkaligueginijugadehdikampuskalojamnyabentrokzuhur
15. kalau dia lihat Alex Turner ganteng banget tp kafir, dia istighfar, tundukan pandangan. ga ngarep jauh2 sm pria ganteng kafir. krn sia2.
16. kalau org bertauhid, dia ingat Allah tunggu dia solat subuh berjamaah di masjid. Mau ngantuk kyk apaan tau, dia ngerangkak ke masjid.
17. kalau semua niat kita dlm beribadah itu selalu krn Allah dan krn percaya Allah itu robb kita yg patut disembah, kita ga tanya2 lg.
18. ga tidur lg setelah subuh diperintahkan Allah... "yaaah tp ngantuk bgt ya Allah..." ga ada lg sangkalan2 kyk gt.
19. ga ada lg kita sangkal syi'ah itu bukan Islam dgn segala konsepnya yg tdk tauhid itu. krn kita tau bedanya yg tauhid dan bukan.
20. ga mungkin Allah menjelma jd Ali bin Abi Tholib, malaikat Jibril salah kasih wahyu. tdnya ke Muhammad solallaahu'alaihi wassalam. ga ada.
21. ya mana ada makhluk kyk malaikat selalu nurut kata Allah (dan Allah yg nyatakan begitu) terus dia salah jalankan instruksi.
22. mana ada Allah salah pilih nabi, mana ada Allah janjikan jaga qur'an terus qur'an diubah2 Utsman r.a. Ga ada.
23. mana ada nabi salah pilih istri, salah tunjuk sahabat mana yg masuk surga. ga ada. semua tindakan nabi udh diberi petunjuk oleh Allah.
24. kenapa tauhid ini penting? krn dulu saya pernah tersesat terpengaruh paham2 barat krn tauhid saya amat sangat lemah.
25. saya sering beribadah krn sudah "terlanjur" krn rutinitas saja. niat saya utk Allah tidak pernah saya cek lagi.
26. akhirnya saya jd pertanyakan "kenapa ya Allah suruh ini? kenapa ya Allah suruh itu?" perlahan2 saya tanpa sadar jauh dr kekaffahan.
27. pdhl waktu kecil saya kalau lupa solat nangis. lalu saat kuliah itu pernah saya di suatu masa hati saya kosong saat baca qur'an n solat.
28. pernah ada 1 masa hati saya ga bergetar ketika ayat qur'an diucapkan. malah di ayat2 tertentu yg berhubungan dgn poligami, hati sy berontak
29. itu masa2 frustrasi loh. saya sadar ada yg ga beres dr diri saya dan saya ga mau kehilangan iman saya tp iman saya di ujung tanduk.
30. tp yg membuat saya bertahan di agama ini dan mau kembali bebenah diri itu tauhid juga. krn saya yakin kebenaran itu cuma 1. Tuhan itu cm 1.
31. dan sekarang akhirnya ketahuan bahwa yang salah itu bukan konsep tauhid maupun ajaran Islam. yg salah itu saya sendiri, menjauh dr tauhid.
32. Allah tidak menzolimi saya. Saya yang menzolimi diri saya sendiri. Saya pilih hidup dlm kemunafikan drpd hidup diasingkan (stick to sunnah).
33. kemunafikan dalam artian saya nyatakan saya beriman pdhl hati saya tidak benar2 beriman. krn niat ibadah saya kdg hanya rutinitas saja.
34. jd lebih baik hidup diasingkan drpd menyerah kepada kemunafikan itu bener tuips. kalo konteks asing itu Islam n munafik itu pura2 beriman.
35. ga enak hidup pura2 beriman. Islam ini anugrah. hidup ada guide-nya . petunjuk di setiap tindakan kita. ga galau kita kalau hidup dgn Islam.
36. kalau kita percaya tauhid, saat Allah uji patah hati dgn pria yg tdk baik, kita tdk berlarut2 krn ikhlas atas ketentuan Allah.
37. kalau tauhid kuat, kita disakiti saudara sesama Muslim bagaimanapun, tetap kita maafkan n jalin silaturahim krn ikhlas Allah yg perintahkan.
38. kalau tauhid kuat, diuji dgn org2 yg disayangi meninggal, ga galau. krn percaya hidup ini emg cm sementara. kita doakan org2 yg pergi duluan.
39. kalau tauhid kuat, dikasih ujian perang kyk Suriah bukannya frustrasi malah semangat mati syahid krn Allah yg janjikan.
40. tdk ada cobaan yg tak bisa dijalani di dunia ini kalau tauhid kuat. krn percaya dunia ini banding akhirat kyk setetes air dibandingkan lautan.
41. demikian utk teman2 yg bertanya kenapa kalau nanya Islam ke Rima balik2nya tauhid lagi tauhid lagi. ini bkn merembet, tp tauhid hrs dibahas.
42. ini bukan merembet, tp kita ga bs dpt hidayah Islam kalau memahaminya separo2. hrs terintegrasi dan tauhid ini fondasinya.
43. semoga bahasa saya sudah cukup dapat dimengerti oleh berbagai kalangan dan tdk membingungkan.
Mari Meneladani Aisyah Rodhiallaahu'anha
Bismillaahirrohmaanirroohim
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.
Kali ini saya akan bahas isi buku favorit saya, Aisyah Sang Teladan Kekasih Allah karya Syahid Ahmad Al Kasyaf yang diterbitkan Penerbit Al Maghfiroh. Kenapa Aisyah dulu yang saya bahas? Kenapa bukan Khadijah r.a., Fatimah r.a., Maryam, dan Asiah yang menjadi wanita2 utama di surga? Karena beliaulah tokoh wanita solehah yang paling sering mendapat fitnah, namun itulah yang menyebabkan saya sangat mengagumi beliau. She is so misunderstood. Many people seem to have excessive hatred towards her, but when finding out more about her, I can see that she's an absolutely magnificent lady and she doesn't deserve the hatred she's been receiving.
Seperti biasa, saya hanya bisa bahas sebagian isi dari bukunya saja. Untuk memahami banyak hal baik tentang istri Rosulullah solallaahu 'alaihi wassalam ini, silakan beli bukunya atau buku2 lain yang menuliskan tentang Aisyah r.a. dengan sejujurnya, tanpa kebencian.
Yang akan saya tuliskan adalah bagian dari bab penting di buku ini: Kepribadian Aisyah binti Abu Bakar rodhiallaahu'anha. Hal ini dimaksudkan supaya Muslimah2 yang membaca post ini bisa sedikit terinspirasi untuk mengikuti kepribadian wanita solehah ini. Aisyah rodhiallaahu'anha mendapat pengajaran ilmu2 Islam langsung dari Rosulullaah solallaahu 'alaihi wassalam. Beliau mengikuti dan mencontoh langsung sikap dan perkataan sang nabi dalam banyak situasi. Bahkan tidak jarang ayat qur'an turun ketika Nabi Muhammad solallaahu'alaihi wassalam sedang bersamanya. Aisyah r.a. juga memiliki kebiasaan menanyakan hal2 yang tidak dia pahami mengenai qur'an dan sunnah langsung kepada Rosulullah solallaahu'alaihi wassalam yang membuatnya berkapasitas meriwayatkan banyak hadits nabi yang sohih. Tanpa kita sadari pun, banyak dari amal ibadah yang kita lakukan saat ini adalah karena Aisyah r.a. telah banyak meriwayatkan petunjuk2 yang langsung diberikan nabi.
1. Aisyah r.a. dalam berpakaian: Pakaian Aisyah r.a. menutup aurat. Sekalipun beliau sangat cantik dan berpipi kemerahan, tapi beliau tidak memamerkan kecantikannya tersebut pada yang bukan muhrim. Meskipun demikian, beliau juga menjaga kebersihan dan kerapihan pakaiannya. Bahan-bahan yang digunakan kadang memiliki warna yang indah, tapi tidak mencolok. Kalau pakaiannya kotor, ia segera mencucinya hingga bersih baru dikenakan kembali. Pakaian yang dia kenakan juga tidak mahal. Sekalinya Aisyah r.a. memiliki pakaian mahal sekitar 5 dirham, pakaian itu sering dia pinjamkan untuk para pengantin wanita yang ingin melangsungkan pernikahan.
2. Aisyah r.a. dalam bersikap pada suami: Aisyah r.a. selalu patuh terhadap perintah Rasulullah solallaahu'alaihi wassalam, bahkan saat sang nabi mengoreksi kesalahannya. Sekalipun memiliki pembantu di rumahnya, dia tetap memasak untuk suaminya, membersihkan perabotan, mencuci pakaian sang suami, menyiapkan air wudhu, melumuri minyak wangi ke tubuh sang suami, menyiapkan siwak, dan menjaga kebersihan barang2 milik Rosulullah solallahu'alaihi wassalam. Saat hidup bersamanya, kondisi ekonomi Rosuulullah solallahu'alaihi wassalam tidak begitu baik. Sering kali mereka sekeluarga hidup dengan makanan yang sangat sedikit dan rumah yang tidak terlalu luas. Akan tetapi, Aisyah r.a. sabar menghadapinya dan tidak mengeluhkan kondisi ekonominya hingga Rosulullah wafat. Setelah Rosulullah wafat pun, Aisyah r.a. tidak meratapi kematian suaminya berkepanjangan dan bersabar meneruskan ilmu yang diajarkan Rosulullah.
3. Aisyah r.a. menjaga diri dari ghibah, termasuk dari istri2 nabi yang lain. Meskipun menghindarinya tidak mudah, karena kecemburuan wanita tentunya begitu besar, tetapi Aisyah r.a. selalu berusaha menjaga diri dari ghibah dan segera bertobat bila melontarkan kata2 yang tidak baik pada istri nabi yang lain. Sering kali beliau juga memuji kebaikan2 istri2 nabi yang lain seperti sikap mulia Saudah r.a. dan Maimunah r.a. serta kecantikan2 istri2 nabi yang lain yang diakui Aisyah r.a. merupakan alasan kenapa dia cemburu (krn dia pun mengagumi kecantikan mereka). Dia bahkan tidak ingin mencaci Hassan bin Tsabit yang membuatnya sakit saat kejadian Haditsul Ifki karena beliau ingat kebaikan Hassan ketika membela Rosulullah solallaahu 'alaihi wassalam.
4. Aisyah r.a. meninggalkan hal-hal yang bersifat syubhat, tidak perlu, dan lebih banyak mudharatnya. Termasuk hadiah2 yang terlalu mewah. Bagi wanita, meninggalkan barang2 duniawi yang bersifat mewah ini sangat sulit, tp Ummul mu'miniin sering kali menolak hadiah2 yang diberikan padanya.
5. Aisyah r.a. merupakan wanita yang menjaga prinsip. Saat berita bohong yang menuduhnya berhubungan dgn laki2 lain tersebar, Aisyah r.a. sabar dan teguh dalam pendiriannya bahwa dia tidak bersalah. Sampai Allah subhanaahu wata'aalaa sendiri memberikan wahyu yang membersihkan nama baiknya: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar…. Sampai dengan ayat 21 … „ QS an-Nur : 11-21.
6. Aisyah r.a. menyayangi kaum dhuafa. Apabila ada kaum dhuafa yang meminta rezeki darinya, pasti langsung dibagi, sekalipun di tangannya hanya ada sebutir atau beberapa butir kurma. Pernah suatu hari pengemis memintanya makanan untuk buka puasa. Aisyah r.a. hanya memiliki sepotong roti, diberikannya pun sepotong roti itu pada pengemis tersebut. Saat menjelang sore, ada tetangganya yang datang memberikannya seekor kambing. Kambing itulah yang akhirnya dipotong dan dimakan untuknya dan budaknya berbuka puasa. Ini merupakan balasan langsung dari Allah subhanaahu wata'aalaa atas sedekahnya sebelumnya. Selain itu, Aisyah r.a. pun telah membebaskan sekitar 67 orang budak, yang merupakan perbuatan yang sangat mulia dalam Islam.
7. Aisyah r.a. tidak suka dipuji dan disanjung berlebihan. Ini menunjukan beliau jauh dari sifat riya'. Suatu kali ketika Ibnu Abbas r.a. hendak memujinya, Aisyah r.a. berkata, "Aku ingin dilupakan orang." Lalu Ibnu Abbas pun mengurungkan niat memujinya.
8. Aisyah r.a. merupakan sosok pemberani. Ia sering terjun dalam peperangan melawan orang2 kafir, termasuk di Perang Khandaq. Saat Perang Jamal pun, Aisyah r.a. menunjukan keberanian meringkus orang2 yang membunuh Utsman bin Affan r.a. Sekalipun pemberani dalam medan perang, beliau adalah wanita yang mudah memaafkan dan "berani" meminta maaf/mengakui kesalahan pada orang lain. Saat menghadapi perseteruan dengan Ali bin Abi Tholib r.a., mereka akhirnya menyelesaikan kesalahpahaman secara baik2 dan saling memaafkan. Tidak mendendam dan tidak menyebar fitnah satu sama lain.
Sekilas Biografi Abu Hanifah: Hindari Debat, Santun Saat Dakwahi Orang Tua, Berbuat Baik Pada Tetangga, Ilmu Sebelum Amal
Bismillaahirrohmaanirroohiim.
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.
Karena sedang terkena sindrom insomnia setelah minum obat flu (aneh kan? jangan2 ini obat flu palsu...), maka saya akan tulis info yang Insya Allah bermanfaat dari buku yang baru saja saya baca, yakni Biografi Imam Abu Hanifah atau orang yang pendapatnya jadi patokan fiqh mazhab Hanafi. Biografi ini oleh Dr. Tariq Suwaidan asal Kuwait dan sudah diterjemahkan oleh penerbit Zaman. Memang ada beberapa bagian yang kurang saya suka dari buku ini seperti penggambaran tokoh2 (ya, saya percaya melukis manusia bagian wajah dan kepala itu dilarang) ---> lalu dilempar batu krn terlalu wahabi.
Anyway, biografi ini menceritakan berbagai kisah hidup Abu Hanifah, khususnya terkait dengan profesinya sebagai ulama yg berkonsentrasi pada ilmu fiqih. Abu Hanifah lahir di Kufah pada tahun 80 Hijriah. Keluarganya dekat dengan Amiirul Mu'miniin Ali bin Abi Tholib.Ia merupakan generasi Thobi'in.
Mulanya Abu Hanifah adalah pedagang yang kemudian menjadi ulama fiqih. Sebelum memilih bidang fiqih ini, dia sudah melakukan survey dulu mengenai keutamaan dan tantangan jalan yang akan ditempuh dalam berbagai bidang ilmu. Lantas ilmu fiqih inilah yang paling cocok untuknya.
Abu Hanifah banyak memiliki sifat2 mulia yang patut diteladani seperti jujur, sederhana (menghindari kemegahan), menasehati pemimpin dengan cara yang santun, berbuat baik pada tetangga, berpakaian rapi, dan menguasai kemampuan berinteraksi/berdakwah dengan baik. Namun, dalam blog ini saya hanya akan membahas beberapa hal saja yang "ngena" di saya. :))
1. Pada mulanya Abu Hanifah sering berargumen melawan berbagai sudut pandang orang yang sudah mulai melenceng dari aqidah (dari zaman dulu memang sudah ada). Namun, Abu Hanifah tidak melakukan itu karena ingin menjatuhkan lawan, melainkan karena khawatir lawan bicaranya akan terjebak dalam kesesatan. Setiap bertukar pikiran dengan orang yang berbeda pandangan itu, Abu Hanifah berharap kekhawatirannya ini tidak terbukti karena dia tidak pernah mengharapkan lawan bicaranya jatuh pada kekufuran. Lambat laun, Abu Hanifah merasa perdebatan itu mulai menguasai dirinya, akhirnya di berhenti. Ia bahkan menasehati anaknya untuk tidak berdebat soal agama apalagi bila mengharap bahwa pandangan lawan debatlah yang salah dan sesat. Bila seperti itu, bagi Abu Hanifah itu sama saja dengan mengharapkan saudara sendiri sesat demi kemenangan dan kepuasan pribadi saat debat.
2. Abu Hanifah sangat berbakti pada ibunya. Sering kali ketika ingin menanyakan fatwa, ibunya tidak percaya kata2 Abu Hanifah dan bertanya pada ulama2 lain dulu (yang ternyata ilmunya tidak sebanyak Abu Hanifah). Akan tetapi, dengan rendah hati Abu Hanifah mengizinkan ibunya bertanya pada ulama2 lain dulu yang umumnya sependapat dengan Abu Hanifah. Saat menasehati ibunya pun, ia menggunakan cara2 yang santun. Pernah juga suatu ketika Abu Hanifah dipenjara dan dipaksa menurut khalifah berkuasa (yang saat itu bukan pemimpin yang baik) hingga dipukuli. Abu Hanifah ingin menangis ketika dipukul, tetapi dia menahan tangisannya karena takut bila ibunya mendengar kabar bahwa dia menangis ketika dipukuli pemerintah, ibunya akan bersedih.
3. Abu Hanifah pernah memiliki seorang tetangga yang kerjanya mabuk2an dan bernyanyi keras2 mengganggu tetangga lain. Suatu hari, tetangganya ini ditangkap aparat dan dipenjara. Abu Hanifah datang menemui aparat agar tetangganya ini dibebaskan dan akhirnya dikabulkan. Singkat kata, Abu Hanifah tidak membalas perlakuan buruk tetangga dengan keburukan, tapi dengan kebaikan. Akhirnya tetangga tersebut pun bertobat tidak mabuk dan bernyanyi lagi.
4. Abu Hanifah juga menekankan ilmu sebelum amal. Menurutnya, amal baik harus terbangun di atas pengetahuan yang sahih. Orang baik bukan hanya orang yang berbuat kebaikan tapi mengetahui yg baik dan yg buruk lalu mengerjakan yg baik krn mengetahui keutamaannya dan meninggalkan yang buruk krn memahami akibat2 buruk2nya. Abu Hanifah berkata "bekal yang sedikit dengan pengetahuan itu lebih berguna ketimbang bekal yang banyak tanpa didukung pengetahuan." Allah berfirman, "Apakah sama orang2 yang mengetahui dengan orang2 yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang2 berakal sehat yang dapat menerima pelajaran." (Az-Zumar: 9)
Ya, demikian segelintir dari sekian banyak nilai positif yang bisa diambil dari biografi Abu Hanifah. Saya ambil yang benar2 jleb2 di saya saja karena saya memang masih sering terjebak debat, kurang santun dalam mendakwahi orang tua, masih kurang empati dengan tetangga yang tidak disukai, dan masih kurang ilmu sebelum beramal. x(
Kalau mau tahu lebih banyak tentang beliau, silakan beli bukunya. hohoho. Semoga bermanfaat.
Seminar Nasional Konsep dan Kurikulum Pendidikan Tinggi Islam
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh. Hari Minggu, 7 Juli 2013 lalu saya mengikuti Seminar Nasional tentang konsep dan kurikulum pendidikan tinggi Islam di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan. Ada cukup banyak pembicara di seminar ini. Alhamdulillah semuanya menambah ilmu saya baik tentang ilmu dunia maupun ilmu Islam. Tidak semua dari pendapat pembicara di seminar ini yang saya setujui, tapi saya lebih banyak menerima pesan2 positif yang dibawa setiap pembicara. Hal yang paling menarik yang akan dibahas di blog ini adalah beberapa isi ceramah Prof Wan M. Nor Wan Daud di seminar ini.
Profesor Wan adalah dosen di Universiti Teknologi Malaysia.Beliau menegaskan bahwa Muslim tidak bersikap sepenuhnya anti barat krn ada beberapa perspektif barat yang sama dgn Islam (kebersihan, disiplin, dsb), akan tetapi banyak dari dampak "kemajuan" barat yang haram dari sudut pandang Islam dan juga merugikan tidak hanya bagi Muslim tapi bahkan bagi seluruh manusia (jauh dari Tuhan, melakukan hal2 terlarang spt seks bebas, homoseksual, dsb).
Islamisasi dalam pendidikan harus dipercepat karena terlalu banyak gagasan barat yang tidak sesuai dgn Islam yang dipaksakan untuk diterima semua orang di dunia melalui penyeragaman sistem pendidikan saat ini. Pendidikan SD-SMA tentunya penting untuk ditanamkan nilai2 Islam, tpi biasanya nilai2 Islam ini masih ada di level pendidikan ini. Yang sangat memerlukan penanaman nilai2 Islam adalah level pendidikan perguruan tinggi. Banyak Muslim yang taat sejak kecil tiba2 menjadi tersesat karena sistem pendidikan di perguruan tinggi yang memberikan ruang begitu luas utk gagasan2 pemikir barat tapi sangat membatasi gagasan2 Islam.
Saat ini, yang marak di perguruan tinggi Islam bukanlah Islamisasi (pemahaman pengetahuan sesuai dengan Islam) tetapi Islamisisasi (melakukan hal2 yang "dianggap" sesuai dgn Islam, pdhl bisa jadi tidak). *catetan utk Rima: Mungkin Islamisisasi ini masih marak2 di perguruan2 tinggi Islam termasuk tempat saya mengajar*
Dalam sudut pandang barat, ilmu selalu berubah bila ada temuan2 baru yang membuktikan kesalahan teori2 lama. Sementara itu, ilmu Islam (jgn hanya terpaku pd tata cara ibadah, tapi juga ilmu alam, sistem ekonomi, sistem hukum, sistem pemerintahan, dan kejadian2 di masa depan yg tertulis di qur'an dan sunnah)tidak akan berubah sepanjang zaman baik dari segi akhlak, syariah, dsb. Hal ini disebabkan karena ilmu Allah itu absolut. Mengapa absolut? Karena Allah tidak pernah mengalami periode "tidak tahu." Ilmu manusia relatif (seperti ilmu org barat, bisa ditinggalkan kalau terbukti salah) karena manusia pernah (bahkan sering) mengalami fase "tidak tahu/lupa/khilaf."
Selain itu, ada juga pembicara2 lain dari INSIST, ITB, dan UIKA. Catatan menarik yang saya dapat dari seminar ini adalah, sebagai pengajar, saya harus sedapat mungkin menanamkan nilai-nilai Islam di setiap mata kuliah yang saya ampu. Sekalipun sistem pendidikan Indonesia saat ini belum memungkinkan kita untuk menanamkan nilai2 Islam secara kaffah, tapi tindakan ini bisa dimulai dari level pengajar2nya dulu untuk mengimbangi kesungguhan pengajar2 liberal dalam menanamkan paham2 liberalnya. :))
Aku dan Pikiran Awamku II: Merasa Cukup dengan Tingkat Keimanan dan Ilmu yang Ada
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh.
Kali ini saya akan membahas tentang pikiran awam saya yang lain yang dulu pernah menghalangi saya untuk mempelajari Islam. Pikiran awam ini mungkin juga pernah ada dalam benak banyak saudara seiman dan seaqidah saya. Ya, pikiran awam tersebut adalah merasa cukup dengan tingkat keimanan dan ilmu yang ada.
Saya ingat sekali, dulu ketika saya sering ditegur oleh Muslim2 lain yang ilmunya lebih tinggi daripada saya terkait dengan kesalahan tata cara ibadah maupun muamalah, saya selalu merasa direndahkan (mungkin sampai sekarang masih. bisa tergantung mood saya maupun cara penyampaian sang da'i. :)))
Nah, pada saat saya sedang merasa terserang itu, saya selalu berpikir, "Apa sih? Toh ada orang2 yang ibadahnya jauh lebih buruk daripada saya. Toh saya tidak membunuh, mencuri, berzina. Saya masih solat 5 waktu. Kenapa sih kayaknya harus banget saya berbuat baik terus menerus seolah2 saya ini orang suci?
Dengan kata lain, saya saat itu merasa "saya nih nggak buruk2 amat. Segini aja sudah Alhamdulillah, lumayan. Yang penting mati sebagai mu'min."
Padahal di situlah kesalahan pola pikir saya. Mengapa saya merasa aman dengan keimanan saya? Ya, memang Allah Maha Pengampun dan Maha Mensyukuri kebaikan hamba-Nya seperti yang diterangkan di surat Fathir ayat 30. Tapi bukankah seorang Muslim sebaiknya menghisab dirinya sendiri selama di dunia sebelum dihisab di hari akhir saat bertemu dengan Allah subhanaahu wata'aalaa? Sahabat-sahabat nabi tidak pernah puas dengan keimanan mereka dan selalu mempertanyakan di mana letak kekurangan ibadah mereka. Bahkan Umar bin Khattab rodhiallaahu'anhu pun paling menyukai orang2 yang menunjukan kesalahannya.
Di dunia yang kemungkinan besar sudah memasuki masa akhir zaman ini, terlalu banyak fitnah terjadi yang dapat menguji keimanan kita. Kita hidup di masa di mana kita harus berdampingan dengan orang kafir dan mengikuti jalan hidup dunia yang sama dengan orang kafir. Orang zaman dahulu akan dengan mudah menghargai gaya hidup orang kafir dengan MEMBIARKAN mereka melakukan ibadah dan pola hidup meraka tanpa perlu mencampur2nya dengan aqidah kita. Namun, kita kadang terpaksa harus melakukan budaya-budaya mereka, sekalipun bertentangan dengan Islam, hanya untuk diterima dalam masyarakat global yang sudah menuju penyeragaman budaya global.
Kadang interaksi yang terlalu intens dengan kebudayaan kafir ini memaksa kita lebih memahami sudut pandang orang2 di luar Islam daripada sudut pandang Islami. Coba saja lihat pergeserannya dari generasi orang tua kita. Dulu orang Asia mungkin masih menganggap perzinahan itu tabu, namun kini zina sudah menjadi hal yang global. Bila kita menghina pezina, kitalah yang akan dicap berpikiran sempit dan sok suci. Dulu norma-norma masyarakat Indonesia masih menganggap minuman keras tabu, namun kini minuman keras sudah dijual di mana2 dan orang2 yg membenci peredaran bebas minuman keras dianggap fanatik.
Coba bayangkan bila ilmu Islam kita begitu minim dan kita harus menghadapi tekanan masyarakat seperti ini? Tidakkah sudut pandang kita yang seharusnya Islami sebagai Muslim perlahan2 akan berubah menjadi sudut pandang kafir? Kita menyatakan iman pada Allah, Rosulullah, malaikat, kitab2, nabi2 sebelumnya, dan pada diinul Islam, tetapi perspektif kita malah menganggap bahwa banyak hal dalam Islam salah dan tidak cocok dengan kondisi dunia saat ini? Bagaimana bisa? Bagaimana bisa kita menganggap Islam itu dari Allah dan menolak ajaran-ajarannya secara bersamaan? Tanpa sadar pengetahuan dunia kita yang lebih dominan daripada pengetahuan Islam kita ini bisa jadi menjerumuskan kita pada kriteria manusia yang dijelaskan pada QS. Al Baqoroh ayat 8-10. Orang2 yang berkata beriman pada Allah dan hari akhir padahal bukan mu'min. Orang2 yg hendak menipu Allah dan org2 beriman padahal hanya menipu diri sendiri tanpa sadar. Orang2 yg memiliki penyakit di hati dan ditambah penyakitnya oleh Allah dan diazab dgn pedih krn telah berdusta atas keimanannya? Na'uudzubillaahimindzaliik.
Maka itu, pikirkanlah wahai Muslimiin.... Apakah cukup pengetahuan Islam-mu dan amal2mu saat ini? Apakah cukup untuk dibawa ketika bertemu dengan Allah subhanaahu wata'aalaa di hari akhir? Apakah cukup utk hadapi segala fitnah dan cobaan di akhir zaman ini? Apa kau masih terlalu percaya diri bahwa kita bisa mati kapan saja sebagai mu'min? Apakah kamu pikir kamu dapat mengatakan dirimu beriman dan Allah tidak menguji keimananmu lagi?
10 Sahabat yang Masuk Surga
Aku mau ngerakum substansi2 penting dari buku 10 Sahabat yang Dijamin Surga karya Solahudin Mahmud As-Sa’id yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ali Nurdin dari penerbit Al Qowam, Solo.
1. Definisi sahaabat menurut Ibn Hajar adalah org yg pernah berjumpa dgn Nabi Muhammad solallaahu ‘alaihi wassalam dalam keadaan beriman kepadanya dan meninggal dunia dalam keIslaman.
2. Itu beraarti mencakup orang-orang yang beriman di Mekah,Darun Nadwah, yang ikut hijrah Habasyah, yang dibai’at pada Aqobah I dan II (termasuk kaum Anshar), Muhajirin yg sampai di Quba’ saat membangun masjid, yang ikut perang Badar, yang hijrah pada masa antara perang Badar dan Perjanjian Hudaibiyah, yang masuk Islam antara perjanjian Hudaibiyah dan Fathul Mekkah dan setelahnya, anak2 kecil yg menyaksikan Rasulullah saat Fathul Mekkah dan Haji Wada’ dan sebagainya.
3. Kenapa sih sahabat nabi itu penting banget? Mari simak ayat Qur’an Al-Baqoroh 143: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kamu.” Orang2 yang pertama kali masuk ke dalam firman ini adalah para sahabat nabi.
4. Ada pula surat At-Taubah: 100 yg menyatakan “Org2 yg terdahulu lg pertama2 masuk Islam dari golongan Muhajirin dan Anshor dan orang2 yg mengikuti mereka, Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah. Allah menyediakan bg mereka surga2 yg mengalir sungai2 di dalamnya selama2nya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yg besar.” Ibnu Katsir memaparkan bahwa Allah mengabar keridhoan-Nya pada Muhajirin dan Anshor generasi pertama dan para pengikut mereka dgn baik.” Inilah yang menjadi landasan kita mengapa meneladani para sahabat nabi itu wajib bagi kita. Karena mereka yg pertama kali meneladani Rasulullah secara langsung.
5. Di beberapa hadits pun telah diriwayatkan bahwa “para sahabat adalah para penjaga umatku.” Manusia2 terbaik menurut hadits2 sohih tersebut adalah manusia yang hidup pada generasi Rasulullah, kemudian generasi setelahnya, lalu generasi setelahnya, dan generasi setelahnya (jadi ada generasi sahabat nabi dan 3 generasi setelahnya).
6. Nabi Muhammad solallaahu’alaihi wassalam juga bersabda “Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Seandainya salah seorang di antara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya itu tidak akan bisa mencapai seberat mud atau separuh kebaikan seorang dari mereka.” (HR Bukhari Muslim)
7. Sekarang siapakah 10 sahabat nabi yang dijamin surga oleh Allah? Mereka adalah Abu Bakar As-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Udaibah bin Al-Jarrah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, S’ad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, dan Sa’id bin Zaid.
8. Selanjutnya dalam buku ini ditulis secara detail mengenai 10 sahabat tersebut dan kelebihan2 yang mereka miliki.
Segini aja mungkin yang ditulis. Untuk lebih lanjut, silakan beli bukunya. Sayang buku ini mau saya hibahkan dulu pada ayah saya demi misi “diam2” menanamkan kecintaan beliau pada sahabat2 nabi. Hehehe. Soalnya Papa tahu syi’ah sesat tapi dia belum berani katakan syi’ah bukan Islam. Jadi saya tanamkan dulu saja pemahaman dan kecintaan pada sahabat2 nabi. Jadi nanti kalau ada org2 syi’ah yg coba2 pengaruhi bapak saya, setidaknya dia sdh punya schema ttg 10 sahabat nabi yg dijamin masuk surga ini dan ga nurut2 aja disuruh melaknat sahabat2 nabi seperti banyak org yg sudah terjebak ajaran syi’ah. Hehehehe. :P
Aku dan Pikiran Awamku I (Merasa Tidak Butuh Ilmu)
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh
Mulai sekarang saya akan post beberapa refleksi perasaan dan pemikiran saya saat masih sangat awam terhadap Islam pada umumnya dan pada manhaj salaf khususnya (mungkin sampai saat ini pun masih). Saya hanya ingin mendemonstrasikan pada Muslimiin yang memiliki pikiran sama awamnya seperti saya, bagaimana pikiran-pikiran awam ini dapat menghalangi kita untuk memeluk Islam secara kaffah. Sedangkan Allah subhanaahu wata'aalaa sendiri memerintahkan kita untuk memeluk Islam secara kaffah seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
[البقرة/208]
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.” [Al-Baqarah : 208]
Pikiran awam pertama saya yang akan saya bahas adalah mengenai persepsi saya tentang ilmu Islam. Meskipun saya selalu ditekankan untuk melaksanakan rukun Islam oleh kedua orang tua saya dan disekolahkan di SD Muhammadiyah, sejak kecil sebenarnya saya tidak pernah benar-benar mengenal seberapa pentingnya ilmu Islam. Bagi saya saat itu, "ah ilmu Islam sama seperti ilmu2 lain: IPA, IPS, matematika, bahasa. Ada yang ahli pada ilmu2 tersebut. Ada yang awam. Karena bakat saya di bahasa dan IPS, saya sebaiknya fokus di 2 ilmu ini saja. Bila saya awam terhadap ilmu Islam, toh saya dapat merujuk pada pendapat-pendapat ulama yang konsentrasinya memang di ilmu Islam."
Inilah kesalahan persepsi saya. Padahal, Rasulullah solallaahu 'alaihi wassalam pernah bersabda
رواه إبن عبد البر)) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
Selama ini saya selalu berpikir bahwa "ilmu" yang dimaksud di sini adalah pengetahuan apa saja yang dapat saya pelajari. Padahal mungkin saya telah tertipu oleh bahasa saya sendiri. Saat diadaptasi ke bahasa Indonesia, tentunya kata "ilm" dari bahasa Arab telah berubah makna ke bahasa Indonesia/Melayu. Inilah yang sering kali tidak saya sadari. Padahal makna "ilm" yang saya rujuk seharusnya adalah yang dirujuk Rasulullah solallaahu 'alaihi wassalam yang disabdakan dalam bahasa Arab.
Ya, ilmu yang dimaksud di sini adalah pemahaman mengenai Islam, bukan pengetahuan duniawi. Mungkin beberapa dari kita berpikir pengetahuan duniawi tidak dapat dipisahkan secara clear-cut dengan pengetahuan Islam. Memang tidak. Kita mempelajari Islam untuk tahu hukum waris, kita pelajari Islam untuk tahu komunikasi dengan tetangga dan masyarakat, kita pelajari Islam untuk tahu kegiatan ekonomi mana yang haram dan halal. Tentunya Islam tak dapat dipisahkan dengan aktivitas duniawi kita. Yang jadi masalah adalah, kadang kita merasa "lebih butuh" mendengarkan dalil-dalil di luar Qur'an dan sunnah untuk memahami dunia dan seisinya. Kadang kita merasa tidak cukup dengan pengetahuan hukum Islam sehingga merasa butuh pendapat dari filsuf2 hukum barat. Kadang kita merasa tidak cukup memahami sistem ekonomi dari apa yang diterapkan pada zaman Rasulullah, dan kita akhirnya belajar teori2 Adam Smith dan David Ricardo. Kita tidak puas penjelasan penciptaan manusia dari air mani di qur'an dan ingin tahu pendapat Darwin tentang teori evolusi, dan seterusnya.
Lantas apa mempelajari ilmu duniawi ini salah? Tentu tidak bila pengetahuan-pengetahuan tambahan ini sekedar untuk menambah keyakinan kita bahwa Islam-lah yang benar. Namun, bagaimana bila sebaliknya? Bagaimana bila mempelajari perspektif Adam Smith, David Ricardo, dan Keynes justru membuat kita "mewajari" konsep2 riba hanya karena mereka menyebutnya dengan nama yang lain? Bagaimana jika perspektif linguis2 justru membuat kita menyetujui bahwa yang memiliki bahasa hanya manusia padahal seluruh alam ini bertasbih dengan bahasa yang tidak kita ketahui? Bagaimana jika kita mewajari keindahan fashion karena merasa mendapat ilmu dari Yves Saint Laurent sedangkan cara berpakaian yang benar menurut Islam sangat berbeda dengan cara berpakaian orang2 kafir? Lama kelamaan karena lebih familiar dengan ilmu2 dunia ini dibanding ilmu Islam, bisa jadi kita akan menggadaikan aqidah kita dan meninggalkan Islam karena merasa sudut pandang ilmu dunialah yang paling benar. Na'uudzubillaahi mindzaalik.
Inilah yang membuat saya sadar bahwa meskipun kita boleh mempelajari ilmu dunia, yang wajib dilakukan oleh Muslimiin dan Muslimaat adalah mempelajari ilmu Islam. Terlalu banyak pengetahuan di dunia ini dari sudut pandang berbagai orang di dunia, khususnya dari sudut pandang orang2 kafir. Kadang tanpa disadari, pemikiran2 kuffar ini banyak yang tidak sesuai dengan Islam. Apabila kita rajin mempelajari ilmu orang2 kuffar ini tapi tidak diseimbangi dengan ilmu Islam, ini akan sangat berbahaya dan mengancam aqidah kita. Terlalu banyak fitnah di akhir zaman ini yang dapat membolak-balikkan keimanan kita bila pengetahuan kita tentang Islam terlalu terbatas dibandingkan pengetahuan kita tentang hal2 duniawi.
Oleh karena itu, mari saudara2 sesama Muslim, kita mulai belajar ilmu Islam bersama-sama. Saya pun masih pemula dan saya sudah mengalami kerugian yang saya alami dengan tidak memahami ilmu Islam. Saya jadi pernah begitu jauh dari Islam, tidak akrab dengan sunnah Rasul, dan dekat dengan syubhat. Mari kita berusaha dan berdoa bersama untuk dihindarkan dari ilmu2 yang tidak bermanfaat. Kita BUTUH dan WAJIB mempelajari ilmu Islam. Ilmu dunia hanya berguna di dunia. Ilmu Islam akan dibawa sampai ke akhirat.
Tabligh Akbar di Istiqlal
Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh (cieee jarang2 pake salam lengkap gini)
Hari ini saya pergi ke Istiqlal untuk mendengar tabligh akbar dengan pembicara ulama asal Arab Saudi, Syaikh Dr. Sa'ad bin Nashir Asy Syatsri.
Tadinya mau datang ke Istiqlal bareng Melody, tapi dia capek jadi akhirnya ngebolang sendiri ke kajian Islam seperti biasa. :))
Berikut ini adalah isi ceramahnya senangkepnya aku karena keterbatasan bahasa Arab dan karena suara penerjemahnya kurang jelas di speaker yg di bagian akhwat.
1. Kita harus menjalin hubungan baik dengan Allah subhanaahu wata'aala karena Dia-lah pencipta kita. Dia yang menciptakan kita dari benda hina (mani) menjadi makhluk yang berwujud sempurna. Alasan ini saja sudah menegaskan kenapa kita harus beribadah pada Allah subhanaahu wata'aala. Justru yang seharusnya ditanyakan, "Kenapa enggan menyembah sang pencipta?"
2. Kita diberikan nikmat begitu banyak oleh Allah subhanaahu wata'aala. Mulai dari panca indra kita, kehidupan kita, keluarga, rumah, kesehatan, dsb. Terlalu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah yang tidak mungkin kita hitung. Karena itu, kenapa kita tidak mau dekat pada Allah subhanaahu wata'aala yang telah memberikan kita nikmat yang banyak ini.
3. Suatu saat kita semua akan kembali ke Allah subhanaahu wata'aala dan akan dimintai pertanggungjawaban. Panca indera yang Dia berikan, kita gunakan untuk apa? Untuk berbuat baik/tidak. Untuk itulah kita harus mempersiapkan diri di dunia untuk pertemuan dengan Allah kelak. Semua amal kita akan dihisab dengan rinci. Pastikan, kita dapat mempertanggungjawabkan amal2 ini dengan baik.
4. Allah subhanaahu wata'aala Maha Berkehendak. Dia dapat menghendaki kebaikan dan keburukan pada siapapun makhluk-Nya yang Dia mau. Oleh karena itulah, kita harus menjaga hubungan baik kita dengan Allah agar semua hal yang kita lakukan diridhoi oleh Allah.
5. Umat2 terdahulu dihancurkan oleh Allah subhanaahu wata'aala karena meninggalkan perintah-Nya. Sisa-sisa kehancuran umat2 ini masih dapat kita saksikan sampai sekarang. Kita harus berlindung pada Allah agar tidak menjadi seperti kaum-kaum yang diberikan siksa di dunia dan akhirat karena kesombongan dan keengganan mereka menyembah Allah.
6. Rezeki juga berada di tangan Allah subhanaahu wata'aala. Oleh karena itu, bila kita berharap rezeki dan kebaikan datang pada kita, mintalah pada Allah. Allah senang bila kita meminta pada-Nya dan do'a orang beriman itu akan dikabulkan oleh Allah. Jangan putus asa terhadap rahmat Allah karena rahmat Allah itu dekat bila kita memperhatikan.
7. Itu tadi alasan memperbaiki hubungan dengan Allah subhanaahu wata'aala. Lalu bagaimana kita menjalin hubungan dengan Allah, sebagai hamba-Nya? Tugas kita adalah beribadah (solat, puasa, zakat, hablumminannaas, semua) untuk Allah karena itu adalah tujuan hidup manusia.
8. Cara-cara memperbaiki hubungan dengan Allah subhanaahu wata'aala di antaranya adalah dengan memperbanyak dan memperbaiki solat karena solat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.
9. Allah menerima taubat hamba-Nya. Jangan berkecil hati bila kita berdosa. Semua manusia berdosa, tapi manusia yang terbaik adalah yang banyak bertobat dari dosa2nya. Selain itu, Allah subhanaahu wata'aala akan terus menunggu taubat kita sebelum nyawa di kerongkongan.
10. Tingkatkan tasbih, tahmid, takbir. Terus berdzikir pada Allah kapan saja di mana saja karena Allah subhanaahu wata'aala akan mengingat hamba-Nya yang mengingat-Nya. Hanya orang2 beriman yang bila disebut nama Allah, hati mereka bergetar. Bila ayat Allah dibacakan, mereka akan introspeksi diri dan tidak tenggelam dalam kelalaian.
11. Selain itu kita juga harus mencintai amal soleh dan orang2 yang menjalankan amal soleh (para nabi, sahabat2 nabi, ulama2 yang istiqomah, saudara sesama Muslim yg sering beramal soleh). *catatan ke diri sendiri: jangan justru sewot melihat orang alim dan ngatain "sok alim" kita harus cintai dan teladani amal solehnya* Mencintai Allah itu butuh bukti. Buktinya adalah dengan amal soleh tersebut.
12. Buang kesombongan yang ada dalam hati. Allah tidak mencintai orang2 sombong. Setiap kali menyaksikan Muslim lain, jangan menganggap diri kita lebih tinggi daripada dia.
13. Bila terkena musibah/cobaan, hendaknya bersabar. Allah mencintai orang2 yang sabar dan kesabaran itu menjadi obat sendiri bagi kesulitan2 kita.
14. Bertakwalah pada Allah. Takutlah pada Allah dengan sebenar-benarnya. Allah mencintai orang-orang yang takut pada-Nya.
15. Jadilah orang yang pemaaf terhadap kesalahan orang lain dan memperbaiki kesalahan sendiri (yang ini dicatat teman sebelah waktu saya ke WC, jadi tidak tahu detailnya)
16. Allah Maha Melihat tindakan kita. Dia selalu mengawasi kita. Jadi, beramal solehlah setiap saat, bukan hanya saat orang lain melihat kita karena Allah senantiasa mengawasi kita.
Dan sebagainya... kepanjangan *ngos2an*
Semoga bermanfaat. :D
Thank You, Mr. Seferagic
Sangat ingin berterima kasih pada bung Fatih Seferagic yang berkat video2nya di Youtube dan nada2nya yang indah bikin mudah menghafal surat2 di Al-Qur'an.
Puisi2 Lama Nemu di Blog Nyanyian Bahasanya Melo
Oleh: Rima Muryantina
Ia menepi ke sebuah telaga,
Bercengkrama dengan bayangannya sendiri,
Sehingga mungkin ia dapat menjadi sedikit lebih lega.
Mengapa wajah babi hutan menyeramkan?
Mengapa warna babi hutan tak secerah awan?
Dan ia pun mempertanyakan,
Apakah benar di bumi yang penuh pertanyaan,
Terdapat sebuah entitas abstrak yang disebut keadilan.
Yang selalu lurus, tak bisa berbelok,
Sehingga apabila ia ingin memangsa hewan-hewan kecil yang elok,
Hewan-hewan elok itu bisa dengan mudah menghindari babi hutan,
Dengan berjalan berbelok-belok,
Menyebabkan si babi hutan yang berjalan lurus jadi tertinggalkan.
Entah hanya menghibur, entah benar-benar memberi jawaban,
“Sebaiknya kau tidak memikirkan pernikahan dengan akal sehat,”
Ujarnya lagi, “Akal sehat hanyalah ranah bagi manusia yang sehat.”
Tambahnya lagi, “Makhluk seperti kita hanya perlu bersyukur, karena kita tidak perlu berbelok saat bertemu belokan.”
oleh Rima Muryantina
Pada buku Kemahiran Membaca Tingkat Lima,
Adalah kisah tentang kehidupan ikan salmon raja,
Yang umurnya tidak seberjaya namanya.
Awalnya hanyalah urutan tahap dan gagasan utama,
Dan aku tidak terlalu sempat terkejut,
Dengan informasi-informasi tentang ikan salmon yang hidupnya tidak lama.
Karena menjadi incaran hewan-hewan lain yang kelaparan.
Menurut paragraf itu, hanya sedikit ikan salmon yang mencapai lautan,
Karena banyak polusi dari perkotaan.
Dan meninggalkan telur-telurnya di sana.
Menurut paragraf itu, setelah meninggalkan telurnya maka tidak ada tawar-menawar,
Bahwa setelah itu ikan salmon harus menciut dan berubah warna,
Dan berakhir untuk selamanya.
oleh Rima Muryantina
Saat ia bangun, aku tidak bisa mengendalikannya
Dia sering mengambil alih kesadaran
Dan aku tak bisa menahan apa yang kulakukan
Sampai aku siuman
Tapi itu sama saja dengan membunuh diriku sendiri
Dan untuk melakukan itu, aku tidak cukup berani
oleh Rima Muryantina
Aku sudah membuang jauh-jauh impianku yang muluk, Tuhan
Bagiku, mimpi-mimpi itu tak berarti lagi.
Hidupku terlalu sempit dan nyaman,
Hidup merekalah yang terlalu luas,
Malam ini aku tidur tanpa alas,
Dan aku masih terbangun esok pagi.
Seorang yang tengah menua,
Membaca sebuah majalah remaja lama,
Di tengah keheningan malam.
Dengan senyum ceria dan penampilan bergaya.
Salah satu cerita pendek di dalamnya,
berkisah tentang seorang pemuda,
Yang mengiris seluruh kulit arinya.
What's My Line?
Sejak dulu saya memang suka dengan hal2 jadul. Belakangan ini saya lagi suka banget nonton acara What's My Line di Youtube. Acaranya sendiri tayang sekitar tahun 1950-an sampe 1970an. Jelas saya belum lahir. Tapi, berhubung saya suka dengan orang2 jadul, jadi saya menikmati sekali acara ini. Acara ini mirip "Hei2 Siapa Dia?" yang dulu pernah tayang di TVRI (yang jadul juga) meskipun konsepnya agak berbeda.
Acara panel game show ini terdiri atas 4 orang jadul di meja panel yang terkenal pada zamannya dan mereka harus menebak Tamu Misterius dengan mengajukan beberapa Yes/No Questions. Tentu saja ada batas waktu dan total hadiah juga. Banyak artis2, politisi, bahkan atlet yang jadi Mystery Guest di acara tersebut. Tapi aku paling suka pas episode Muhammad Ali, Julie Andrews, dan Geraldine Chaplin krn mereka orang2 jadul favoritku. hohoho.
Berikut ini salah satu contoh video dari youtube What's My Line? saat episode Muhammad Ali (Cassius Clay). Lucu banget Muhammad Ali suaranya dibuat terdengar banci biar nggak ketahuan siapa. :))
Eh tp blogspot lg ngga bisa ngelink ke youtube, jd linknya aja langsung yak:
http://www.youtube.com/watch?v=jp1skpJ9O_I